Nationalgeographic.co.id—Saat seseorang mulai menua, rambut beruban merupakan bagian yang tak dapat dihindari dari proses penuaan. Peluang rambut beruban meningkat 10% hingga 20% setiap dekade setelah usia 30 tahun, menurut Library of Congress.
Sementara menurut Melissa Harris, seorang profesor biologi di University of Alabama di Birmingham, pada usia 61 hingga 65 tahun, 91% orang akan mengalami uban pada sebagian rambut.
Lantas, kemudian muncul pertanyaan mengapa rambut berubah menjadi abu-abu ketika menua? Simak jawaban sains berikut ini!
Warna pada rambut, kulit, dan mata sebagian besar merupakan hasil dari pigmen yang dikenal sebagai melanin.
Menurut National Library of Medicine, ada dua jenis melanin pada rambut, yakni eumelanin (yang ditemukan pada rambut hitam, cokelat, dan pirang) dan pheomelanin (yang ditemukan pada rambut merah), melansir Live Science.
Melanin pada rambut diproduksi oleh sel yang disebut melanosit, yang menyuntikkan pigmen ke dalam batang setiap rambut saat tumbuh. Sel-sel ini berada di dasar folikel rambut, yakni struktur di dalam kulit yang menumbuhkan rambut.
Seiring bertambahnya usia, jumlah melanosit menurun. Berkurangnya melanin menyebabkan rambut beruban, sedangkan tidak adanya melanin menyebabkan rambut putih.
Melanosit dihasilkan oleh sejumlah kecil sel induk melanosit dalam ceruk di folikel rambut. Para ilmuwan mengira sekelompok sel ini terus berkembang biak untuk menghasilkan lebih banyak sel, dengan beberapa sel ini kadang-kadang bermigrasi ke folikel rambut untuk tumbuh menjadi melanosit.
Setelah para peneliti memantau sel induk melanosit pada tikus selama dua tahun, sebuah studi tahun 2023 dalam jurnal Nature secara tak terduga menemukan bahwa sel-sel ini benar-benar bermigrasi ke atas dan ke bawah folikel rambut seiring berjalannya waktu.
Seiring bertambahnya usia, sel-sel ini menghentikan migrasi ini, yang mengakibatkan berkurangnya melanosit dan munculnya uban.
Secara khusus, studi Nature menemukan bahwa selama fase aktif pertumbuhan rambut pada tikus, sel induk melanosit bergerak ke arah dasar folikel rambut untuk tumbuh menjadi melanosit.
Baca Juga: Temuan Ilmiah: Kawah Meteorit Tertua Ditemukan, Apa Dampak yang Ditinggalkan?
Anehnya, kemudian selama pertumbuhan rambut, melanosit bermigrasi kembali ke ceruk aslinya di folikel rambut, di mana mereka membalikkan pematangannya untuk menjadi sel induk lagi.
Pada tikus, sel-sel ini dapat melakukan siklus migrasi berulang ini setidaknya selama dua tahun, sekitar masa hidup hewan pengerat dewasa.
Namun, seiring bertambahnya usia rambut, semakin banyak sel yang tidak bermigrasi kembali ke tempatnya.
Sebaliknya, sel-sel tersebut terjebak dalam folikel rambut, tidak mampu tumbuh menjadi melanosit atau terus berkembang biak sebagai sel induk, demikian temuan studi Nature.
Sebelumnya, para ilmuwan mengira uban muncul akibat berkurangnya jumlah sel induk melanosit seiring waktu.
"Fakta bahwa rambut kita mungkin mengandung sel induk melanosit yang tidak aktif menunjukkan adanya target untuk pengaktifan kembali untuk tujuan repigmentasi," kata Harris. "Itu keren."
Tidak ada sel punca lain yang diketahui saat ini bermigrasi maju mundur dan mengubah tingkat kematangan dengan cara ini.
Munculnya uban saat usia sudah menua merupakan sesuatu yang wajar, namun pada beberapa orang, uban dapat tumbuh pada usia yang lebih muda. Menurut Healthline, ada beberapa penyebab munculnya uban pada rambut, seperti kekurangan gizi, kondisi medis yang mendasari, atau genetika.
Kekurangan gizi
Kekurangan Vitamin B-12 merupakan salah satu penyebab paling umum yang berpengaruh pada produksi melanin di folikel rambut Anda. Orang yang kekurangan Vitamin B-12 biasanya adalah mereka yang melakukan diet nutrisi tertentu.
Artinya, akan sia-sia jika Anda mengonsumsi suplemen untuk merawat rambut beruban jika Anda didiagnosis kekurangan nutrisi ini.
Baca Juga: Alasan Ilmiah Kenapa Waktu Terasa Lebih Cepat Berlalu saat Kita Makin Tua - dan Cara 'Melawannya'
Kondisi kesehatan tertentu
Rambut beruban pada usia dini juga dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk vitiligo, penyakit tiroid, Alopesia areata. Selain itu, fluktuasi hormon juga dapat berperan dalam rambut beruban.
Setelah tahu apa saja hal yang menyebabkan tumbuhnya uban, ada sejumlah cara untuk membantu memperlambat munculnya uban:
- Mengelola stres, karena hormon stres dapat mengganggu produksi melanin di folikel rambut.
- Berhenti merokok.
- Menjaga berat badan.
- Mengurangi paparan bahan kimia dan polusi.
- Melindungi rambut dari sinar matahari dengan memakai topi dan syal.
Namun, jika hilangnya melanin pada rambut Anda disebabkan oleh genetika, tidak ada cara untuk mengembalikannya.
Baca Juga: Kain Tenun Gringsing: Nilai Spiritual Masyarakat Adat di Balik Wastra
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR