Apnea tidur (sleep apnea) yang parah dapat menyebabkan kelelahan di siang hari, tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit jantung.
Jika Anda menderita apnea tidur obstruktif yang parah, kemungkinan Anda mengalami tidur sambil berjalan adalah lebih tinggi daripada orang dengan apnea tidur ringan.
Ada juga laporan tentang tidur sambil berjalan di antara anak-anak yang menderita asma. Asma dapat menyebabkan kurang tidur, dan obat-obatan seperti montelukast telah memicu tidur sambil berjalan pada beberapa anak.
Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
Jika Anda menderita GERD, isi lambung dapat naik kembali melalui kerongkongan, yang menyebabkan sensasi terbakar yang tidak nyaman. Bagi banyak orang, gejalanya lebih parah di malam hari.
Orang dengan GERD dan gangguan lambung lainnya lebih rentan terhadap berbagai jenis gangguan tidur, termasuk tidur sambil berjalan.
Karena GERD mengganggu tidur, hal itu dapat menyebabkan kelelahan jangka panjang, yang juga membuat Anda lebih rentan terhadap episode berjalan sambil tidur.
Baca Juga: Sains: Tidur Siang Tingkatkan Kemampuan Seseorang dalam Pecahkan Masalah
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR