“Fakta ini menjadi bukti bahwa kelangsungan hidup mereka sangat luar biasa,” tulis Dan McDougall di laman The Guardian.
Suku yang paling tertutup yang mendiami salah satu pulau adalah Sentinel, yang dengan keras menolak semua pendekatan dari dunia luar.
Sebuah penelitian suku-suku yang dilakukan oleh tim ahli biologi di Pusat Biologi Seluler dan Molekuler di Hyderabad. Menurut penelitian itu, penduduk asli pulau tersebut mungkin sebenarnya merupakan orang Asia pertama - gelombang awal 'pendatang dari Afrika', yang mencapai Timur Jauh lebih dari 40.000 tahun yang lalu.
Sejak itu, pendatang dari Afrika berevolusi secara terpisah dari sebagian besar penduduk asli Asia, Laut Selatan, dan Australia lainnya.
“Suku Sentinel sering digambarkan oleh para antropolog sebagai 'pygmi',” tambah McDougall.
Temuan tim ilmiah tersebut didasarkan pada sampel DNA. Temuan itu juga sesuai dengan perdebatan yang sedang berlangsung tentang bagaimana dan kapan hominid yang berevolusi di Afrika menjadi Homo sapiens pindah ke Timur Tengah, Asia, dan seluruh dunia.
Salah satu gagasan yang relatif baru adalah bahwa pantai yang terpapar oleh permukaan laut yang rendah menyediakan jalur yang berguna. Dan lautan menyediakan makanan yang dapat diandalkan. Kedua faktor tersebut memungkinkan manusia ini bermigrasi dengan mudah.
Suku Sentinel mendapat julukan 'Zaman Batu'. Julukan itu merujuk pada fakta bahwa Suku Sentinel telah hidup dalam isolasi selama 60.000 tahun. Oleh karena itu, secara genetik, ada garis keturunan langsung antara mereka dan nenek moyang mereka dari zaman pra-Neolitik. Namun, tidak seperti suku Zaman Batu yang sebenarnya, mereka mungkin menggunakan logam yang diambil dari bangkai kapal.
Kontak pertama dengan suku-suku di Kepulauan Andaman
Kontak pertama yang terdokumentasi dengan pulau-pulau tersebut dilakukan lebih dari 1.000 tahun yang lalu oleh penjelajah Tiongkok dan Arab. Tentu saja, para penjelajah dihujani anak panah saat mencoba mendarat. Mereka menggambarkan orang Andaman itu setinggi tiga kaki (91 cm) dengan tubuh manusia dan paruh burung.
Selama abad ke-18 dan ke-19, para misionaris Kristen juga menghadapi perlawanan sengit. Pulau-pulau beserta penduduknya tampaknya ditakdirkan untuk tetap menjadi teka-teki hingga kini.
Penjajah Inggris berhasil membuat “terobosan” signifikan pertama dengan suku-suku asli Andaman. Ironisnya, Inggris bahkan memamerkan mereka di Kebun Binatang Calcutta.
Source | : | Business Insider,Guardian |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR