Namun, menurutnya, hal ini masuk akal mengingat beberapa kelompok dinosaurus lainnya juga mengalami pengurangan jumlah jari selama proses evolusi.
Penemuan Duonychus membuka babak baru dalam pemahaman kita tentang evolusi bentuk tubuh dinosaurus, dan memperlihatkan betapa beragamnya kehidupan purba di Bumi jutaan tahun lalu.
Mengapa Beberapa Dinosaurus Memiliki Jari Lebih Sedikit?
Dinosaurus theropoda mencakup beragam jenis, mulai dari pemakan daging klasik seperti Tyrannosaurus rex, hingga pemakan tumbuhan seperti therizinosaur, bahkan termasuk burung modern. Semua theropoda berjalan dengan dua kaki dan banyak di antaranya memiliki semacam bulu atau struktur mirip bulu.
Jumlah jari pada theropoda ternyata sangat bervariasi. Contoh paling terkenal tentu saja tyrannosaurus besar seperti T. rex yang hanya memiliki dua jari pada lengan yang pendek dan kekar.
Namun, ada juga contoh lain dinosaurus yang kehilangan atau memperoleh jumlah jari berbeda.
Dinosaurus pemakan serangga bahkan menunjukkan kecenderungan pengurangan jari yang lebih ekstrem. Bahkan sayap burung masa kini, seperti yang dijelaskan paleontolog dari University of Birmingham, Stephan Lautenschlager, memperlihatkan bagaimana bentuk jari dan lengan theropoda mengalami perubahan besar selama evolusi.
Fosil menunjukkan bahwa pengurangan jumlah jari atau jari kaki memang umum terjadi, tidak hanya pada dinosaurus tapi juga hewan lain seperti kuda. Namun, menurut paleontolog Zichuan Qin dari University of Birmingham yang tidak terlibat dalam studi ini, untuk memahami alasan di balik perubahan itu, dibutuhkan penelitian lebih rinci.
Menurut Kobayashi, kemampuan berjalan dengan dua kaki membuka banyak kemungkinan evolusi bagi bentuk lengan dan tangan theropoda.
Beberapa, seperti alvarezsaur, berevolusi memiliki lengan pendek dengan satu cakar besar yang kemungkinan digunakan untuk menggaruk tanah—mungkin untuk membuka sarang rayap atau serangga sosial purba.
Mengapa Duonychus Kehilangan Satu Jari?
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR