2. Memperbaiki Peralatan Rumah Tangga yang Rusak
Tindakan memperbaiki barang-barang yang rusak secara langsung mengurangi kebutuhan untuk memproduksi barang baru. Namun, proses perbaikan sering kali membutuhkan peralatan dan ruang yang memadai, belum lagi keterampilan khusus, yang tidak semua orang memilikinya.
Salah satu solusi dalam kerangka ekonomi sirkular adalah keberadaan ruang-ruang kolaboratif seperti jaringan Repair Café, di mana masyarakat dapat membawa barang-barang rusak mereka untuk diperbaiki di lingkungan kafe, dengan peralatan yang tersedia dan sukarelawan ahli yang siap memberikan bantuan.
Pengunjung di 2.500 kafe yang tersebar di seluruh dunia dapat memperoleh bantuan khusus untuk mempelajari cara melakukan perbaikan sendiri, saling membantu dengan orang lain dalam pekerjaan perbaikan mereka, atau sekadar menikmati teh atau kopi sambil membaca buku-buku tentang perbaikan dan DIY yang disediakan di sana.
3. Berkebun Secara Sirkular
Area kebun, lahan kecil untuk berkebun, atau bahkan sekadar kotak tanaman di jendela dapat menjadi bagian integral dari ekonomi sirkular. Aktivitas berkebun menawarkan serangkaian praktik sirkular yang telah dijalankan oleh banyak orang selama beberapa generasi.
Kegiatan seperti meminjam mesin pemangkas tanaman dari tetangga, membuat kompos dari sisa organik, membagi tanaman dengan orang lain, atau menyimpan benih untuk penanaman di masa mendatang mungkin terasa seperti kegiatan sehari-hari bagi sebagian orang, namun ini semua merupakan contoh konkret dari prinsip ekonomi sirkular.
Menerapkan empat prinsip berkebun yang lebih ramah lingkungan—kurangi, gunakan kembali, daur ulang, dan investasikan kembali—tidak hanya hemat biaya tetapi juga sangat bermanfaat bagi lingkungan.
4. Memanfaatkan Kembali Barang-Barang Rumah Tangga
Bagi individu yang memiliki kreativitas tinggi, kesempatan untuk menggunakan kembali benda-benda yang sudah tidak terpakai sesuai fungsi awalnya dapat memberikan manfaat lingkungan yang signifikan.
Situs web kurasi gambar seperti Pinterest memungkinkan orang untuk memamerkan dan berbagi ide-ide kreatif mereka dalam memanfaatkan kembali barang.
Baca Juga: Sustainability: Indonesia Wajib Tiru, Potensi PLTA Ini Melesat Lewat Restorasi Ekologis
KOMENTAR