Protes ini bukan lagi sekadar soal keterlambatan gaji, melainkan dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip ma’at – tatanan kosmis yang harus dijaga oleh firaun. Ironisnya, justru rakyatlah yang menuntut keadilan atas kelalaian penguasa.
Walau akhirnya pembayaran dilakukan secara berkala, mogok terus berulang hingga bertahun-tahun. Peristiwa ini mengubah hubungan antara rakyat dan negara, serta mencerminkan bahwa dalam krisis besar, rakyat biasa bisa mengambil peran menjaga keadilan ketika penguasa gagal menjalankannya.
Makna Penting Mogok Deir el-Medina
Aksi mogok para pengrajin makam di Deir el-Medina sangat berpengaruh karena mereka termasuk kalangan pekerja paling terampil, berpenghasilan tinggi, dan dihormati di Mesir. Bila mereka saja bisa diperlakukan tidak adil, maka rakyat lainnya bisa mengalami perlakuan yang jauh lebih buruk.
Aksi yang awalnya menuntut gaji berubah menjadi protes terhadap korupsi dan ketidakadilan. Di akhir-akhir mogoknya, para pekerja bahkan menyatakan bahwa aksi mereka bukan semata karena kelaparan, melainkan karena adanya "perbuatan buruk di negeri Firaun".
Seruan ini mencerminkan kesadaran moral yang tinggi, serta keberanian untuk melawan pelanggaran terhadap prinsip ma’at—tatanan kebenaran dan keadilan yang seharusnya dijaga oleh penguasa.
Keberhasilan mogok ini menjadi inspirasi bagi kelompok pekerja lain. Meski catatan resmi tidak mencatat aksi ini—sebagaimana mereka juga tidak mencatat kekalahan di darat melawan Bangsa Laut—sebuah gulungan papirus dari Deir el-Medina yang kemungkinan ditulis oleh juru tulis Amennakht menjadi sumber utama kita tentang peristiwa ini.
Peristiwa Deir el-Medina membuka jalan bagi pemahaman bahwa rakyat memiliki kekuatan kolektif. Meskipun tidak banyak bukti tertulis yang tersisa, aksi mogok mulai disebutkan dalam akhir masa Kerajaan Baru dan periode-periode sesudahnya. Tradisi perlawanan buruh terhadap ketidakadilan di Mesir kuno dimulai dari sini.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR