Nationalgeographic.co.id—Masa prasejarah menyimpan misteri yang tak lekang oleh waktu, salah satunya adalah keberadaan makhluk purba raksasa yang pernah mendominasi planet ini: dinosaurus.
Dari sekian banyak spesies yang telah diidentifikasi, beberapa di antaranya begitu ikonik hingga membekas kuat dalam imajinasi populer.
Artikel ini akan membawa Anda menelusuri sepuluh tipe dinosaurus yang paling tersohor, sebuah pengantar yang menarik untuk memahami lebih dalam tentang macam-macam dinosaurus dan keanekaragaman bentuk serta ukuran mereka.
Seperti dilansir thoughtco.com, berikut ini karakteristik unik dari setiap kelompok, mulai dari predator puncak yang menakutkan hingga herbivora raksasa yang damai, semuanya terangkum dalam artikel informatif ini.
1. Tyrannosaurus: Sang Raja Predator
Di penghujung Periode Kapur, muncullah Tyrannosaurus, predator puncak yang tiada tanding. Mereka adalah mesin pembunuh yang besar dan kuat, dibekali kaki, badan, dan gigi yang sungguh menakutkan.
Dengan tanpa henti, mereka memburu dinosaurus herbivora yang lebih kecil, bahkan tak ragu memangsa sesama theropoda lainnya.
Tak diragukan lagi, Tyrannosaurus rex adalah nama yang paling melekat di ingatan, sang "Raja Kadal Tiran".
Namun, jangan lupakan genera lain yang tak kalah mematikan, seperti Albertosaurus dan Daspletosaurus.
Secara teknis, semua tyrannosaurus ini masuk dalam kelompok besar theropoda, menempatkan mereka satu kategori dengan kelompok dinosaurus berbulu dan raptor.
Baca Juga: Apakah Ayam Keturunan Dinosaurus? Ini Jawaban Ilmiah Profesor Genetik
2. Sauropoda: Raksasa Sejati Bumi Purba
Bersiaplah terkagum dengan Sauropoda! Bersama dengan titanosaurus, kelompok ini mewakili raksasa sesungguhnya dalam silsilah dinosaurus. Beberapa spesiesnya mampu mencapai panjang yang luar biasa, lebih dari 30 meter, dengan berat yang melampaui 90 ton!
Ciri khas utama mereka adalah leher dan ekor yang super panjang, ditopang oleh tubuh yang tebal dan kekar. Sauropoda mendominasi sebagai herbivora pada periode Jura.
Menariknya, ada cabang mereka yang berkembang biak pesat di periode Kapur, yang dikenal sebagai titanosaurus, yang bahkan ada yang dilapisi baja.
Beberapa sauropoda yang paling melegenda termasuk genera Brachiosaurus, yang lehernya menjulang tinggi, Apatosaurus yang kokoh, dan Diplodocus dengan ekor cambuknya yang panjang.
3. Ceratopsia: Wajah Bertanduk yang Unik
Jika bicara soal penampilan paling unik, Ceratopsia pasti masuk dalam daftar teratas. Kelompok "wajah bertanduk" ini menampilkan dinosaurus-dinosaurus familiar seperti Triceratops dengan tiga tanduk ikoniknya, dan Pentaceratops yang memiliki lebih banyak tonjolan di wajahnya.
Mereka dikenali dari tengkorak besar mereka yang berjumbai dan bertanduk, ukurannya bahkan bisa mencapai sepertiga dari keseluruhan panjang tubuh mereka! Kebanyakan Ceratopsia berukuran sebanding dengan sapi atau gajah modern.
Namun, ada variasi ukuran yang signifikan. Spesies dari salah satu genera paling umum pada periode Kapur, Protoceratops, hanya berbobot beberapa ratus kilogram, sementara varietas awal yang ditemukan di Asia ukurannya hanya sebesar kucing rumahan!
Baca Juga: Menelusuri Secara Ilmiah, Mengapa Dinosaurus Dinamai ‘Dinosaurus’?
4. Raptor: Pemburu Cerdas Berbulu
Salah satu dinosaurus yang paling ditakuti sepanjang Era Mesozoikum adalah raptor, atau yang para paleontolog sebut sebagai dromaeosauridae.
Mereka memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan burung modern dan merupakan bagian dari keluarga dinosaurus yang secara umum dikenal sebagai dino-burung.
Ciri pembeda mereka sangat jelas: postur tubuh bipedal yang lincah, tangan menggenggam dengan tiga jari yang cakap, otak yang relatif lebih besar dibandingkan ukuran tubuhnya, dan tentu saja, cakar melengkung yang khas dan mematikan di setiap kakinya.
Mayoritas raptor juga ditutupi bulu. Raptor paling terkenal datang dari genera Deinonychus, Velociraptor yang cerdik, dan Utahraptor yang berukuran raksasa.
5. Theropoda: Garis Keturunan Karnivora Besar
Tyrannosaurus dan raptor hanyalah bagian kecil dari kelompok besar dinosaurus bipedal karnivora yang kita kenal sebagai theropoda.
Kelompok ini sungguh luas, mencakup famili-famili eksotis seperti ceratosauria, abelisauridae, megalosauridae, dan allosauridae, serta dinosaurus karnivora paling awal yang muncul pada periode Trias.
Meskipun hubungan evolusioner yang tepat di antara semua theropoda ini masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan, satu hal yang pasti: mereka semua sama-sama mematikan bagi dinosaurus herbivora (atau mamalia kecil) yang berani melintasi jalur perburuan mereka.
Baca Juga: 3 Dekade Kita 'Dikelabui' Jurassic Park, Ternyata Seperti Ini Suara Asli Dinosaurus
6. Titanosaurus: Pengganti Sauropoda Berbobot Berat
Masa keemasan sauropoda terjadi pada akhir periode Jura, ketika raksasa berbobot berton-ton ini menjelajahi seluruh benua di Bumi. Namun, memasuki awal periode Kapur, beberapa sauropoda terkenal seperti dari genera Brachiosaurus dan Apatosaurus mulai punah.
Posisi mereka sebagai herbivora raksasa kemudian digantikan oleh Titanosaurus. Mereka adalah pemakan tumbuhan yang ukurannya sama besarnya, namun dengan ciri khas tambahan berupa sisik lapis baja yang kuat dan fitur pertahanan primitif lainnya di banyak kasus.
Sama seperti sauropoda, sisa-sisa fosil titanosaurus, yang sayangnya sering kali tidak lengkap, telah ditemukan di seluruh dunia, membuktikan dominasi global mereka.
7. Ankylosauria: Benteng Berjalan dari Masa Purba
Kelompok Ankylosauria termasuk di antara dinosaurus terakhir yang berhasil bertahan hidup hingga 65 juta tahun yang lalu, sebelum peristiwa Kepunahan K-T yang masif.
Alasan di balik ketahanan mereka cukup jelas: herbivora yang umumnya lembut dan bergerak lamban ini adalah padanan sempurna dari tank Sherman di Periode Kapur. Mereka dilengkapi dengan lapisan baja tebal, duri tajam yang mengerikan, dan ekor berbentuk gada yang berat.
Ankylosauria, yang berkerabat dekat dengan Stegosaurus yang berduri piring, tampaknya mengembangkan persenjataan mereka terutama untuk menangkal predator. Namun, ada juga kemungkinan bahwa pejantan saling bertarung menggunakan gada ekor mereka demi dominasi dalam kawanan.
8. Dinosaurus Berbulu: Jembatan Menuju Burung
Selama Era Mesozoikum, ternyata tidak hanya ada satu "mata rantai yang hilang" yang menghubungkan dinosaurus dan burung, melainkan puluhan! Mereka adalah kelompok theropoda kecil berbulu yang menunjukkan campuran menarik antara fitur-fitur khas dinosaurus dan ciri-ciri mirip burung.
Penemuan dinosaurus berbulu yang terawetkan dengan sangat baik, seperti Sinornithosaurus dan Sinosauropteryx, di China dalam beberapa waktu terakhir telah menjadi terobosan besar.
Temuan-temuan ini telah mendorong para paleontolog untuk secara drastis merevisi pandangan mereka tentang bagaimana evolusi burung (dan dinosaurus itu sendiri) terjadi.
9. Hadrosauria: Dinosaurus Berparuh Bebek yang Ramah
Termasuk di antara dinosaurus terakhir—dan paling banyak populasinya—yang menjelajahi Bumi, Hadrosauria, yang umumnya dikenal sebagai dinosaurus berparuh bebek, adalah pemakan tumbuhan berukuran besar dengan bentuk yang terkadang aneh dan postur tubuh yang rendah.
Mereka memiliki paruh yang kuat di moncongnya, sangat efektif untuk mencabik-cabik dedaunan. Tak jarang, mereka juga memiliki jambul kepala yang khas dan bervariasi. Sebagian besar Hadrosauria diyakini hidup dalam kelompok besar dan mampu berjalan dengan dua kaki, meskipun mereka juga bisa merangkak dengan empat kaki.
Beberapa genera (seperti Maiasaura dan Hypacrosaurus dari Amerika Utara) terkenal sebagai contoh orang tua yang sangat baik, merawat anak-anak dan remaja mereka dengan penuh perhatian.
10. Ornithomimidae: Pelari Cepat Peniru Burung Unta
Berbeda dengan dinosaurus berbulu lain yang mungkin tampak mirip burung, Ornithomimidae justru menyerupai ratit darat tanpa sayap, seperti burung unta dan emu modern. Dinosaurus berkaki dua ini adalah para pelari cepat yang ulung di Periode Kapur.
Spesies dari beberapa genera, seperti Dromiceiomimus, diperkirakan mampu mencapai kecepatan tertinggi hingga 80 kilometer per jam!
Agak aneh, Ornithomimidae termasuk di antara sedikit theropoda yang memiliki pola makan omnivora, artinya mereka memangsa daging dan tumbuh-tumbuhan dengan sama lahapnya, menjadikan mereka kelompok yang unik di antara kerabat karnivoranya.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
KOMENTAR