Baca Juga: Mengenal Paus Leo XIII yang Seperempat Abad Memimpin Gereja Katolik
Jabatan prefek boleh dikata lumayan penting. Tugasnya, bertanggung jawab atas pemilihan para uskup untuk negara-negara maju atau gereja-gereja maju—tidak termasuk Indonesia. Di samping itu, Prevost juga menjadi Presiden Duta Perdamaian untuk Gereja-Gereja di Amerika Latin.
Paus Leo XIV 'Kembaran' Paus Fransiskus
"Kedekatan antara Paus Fransiskus dan Paus Leo XIV ini terasa begitu erat," ujar Bunjamin. "Seakan-akan saya bisa mengatakan bahwa Paus Leo adalah 'kembaran' dari Paus Fransiskus—seseorang yang hidup sederhana, penuh bela rasa, suci, dan memiliki dedikasi tinggi."
Bunjamin beranggapan bahwa Prevost ingin melanjutkan karya pastoral dengan menghadirkan semangat Paus Fransiskus, tetapi dengan gebrakan seperti yang dilakukan oleh Paus Leo XIII. Atas dasar interpretasi inilah dia menduga kemungkinan alasan Prevos tidak memilih nama Fransiskus II. "Ini hanya tafsiran," ujarnya, "dan mudah-mudahan tidak salah."
Gebrakan seperti apakah yang diinisiasi oleh Paus Leo XIII—yang menjabat sebagai Paus pada periode 1878 sampai 1903? Dia dicatat sebagai Paus yang pertama kali menerbitkan Rerum Novarum, yakni ensiklik tentang ajaran sosial gereja, pada 15 Mei 1891. Kelak ensiklik ini menjadi dasar bagi ajaran-ajaran sosial gereja, bahkan sampai ajaran paus modern sampai hari ini, termasuk oleh Paus Fransiskus.
Gagasannya sungguh luar biasa. Situasi pada akhir abad ke-19 memiliki kemiripan dengan situasi saat ini, namun dengan kompleksitas yang lebih rumit. Gereja Katolik merespons terhadap situasi sosial dan ekonomi yang sangat berubah akibat Revolusi Industri, kapitalisme modern, dan bangkitnya sosialisme. Paus Leo XIII ingin menempatkan Gereja katolik sebagai pembela kaum tertindas. Dia merasa perlu menawarkan jalan ketiga: bukan kapitalisme liar, bukan pula sosialisme revolusioner.
"Maka, hal ini tidak hanya diatasi dengan pendekatan moral semata, tetapi dengan pendekatan spiritual, kasih, dan bela rasa," ujarnya.
Dia juga menambahkan, "Kami optimis dan bersukacita bahwa apa yang telah diperjuangkan oleh Paus Fransiskus selama dua belas tahun akan diteruskan oleh beliau—bahkan lebih diintensifkan dengan energi yang luar biasa, mengingat usia beliau yang jauh lebih muda dibandingkan Paus Fransiskus saat wafat."
Ajakan Pertama Paus Leo XIV untuk Kita
Saat pertama tampil di muka publik Vatikan, di atas balkon Basilika Santo Petrus, Paus Leo XIV menyampaikan sebuah kalimat, "Damai sejahtera bagi kalian semua."
Penulis | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR