Nationalgeographic.co.id—Dinosaurus memang memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Namun, mereka bisa tumbuh menjadi sangat besar. Dan sauropoda merupakan salah satu dinosaurus sekaligus hewan darat terbesar yang pernah hidup di Bumi.
Bagi sauropoda, kelompok dinosaurus dari Awal Jurassic hingga peristiwa kepunahan Cretaceous–Paleogene, ukuran mereka sebagian besar tercermin pada leher mereka yang panjang.
Namun menurut temuan baru, Mamenchisaurus sinocanadorum yang ditemukan di Tiongkok modern mungkin merupakan yang berleher terpanjang di antara semuanya.
Tim ilmuwan internasional menyimpulkan bahwa spesimen sauropoda khusus ini memiliki leher sepanjang 14,9 meter atau enam kali lebih panjang dari leher jerapah. Penelitian tersebut diterbitkan di The Journal of Systematic Paleontology tahun 2023 lalu.
Paul Barrett, seorang profesor di Natural History Museum di London, mengatakan, "Diperlukan banyak otot untuk menahan leher sebesar itu, dan kemudian muncul pertanyaan tentang bagaimana udara dapat mengalir ke paru-paru dan kembali lagi."
Barrett menambahkan bahwa hal ini dapat mendukung teori bahwa leher-leher besar tersebut merupakan ciri yang dipilih secara seksual. Artinya, hanya dinosaurus yang paling kuat dan paling tangguh yang mampu menegakkan leher raksasa mereka dalam pertunjukan yang mengesankan yang bisa berkembang biak.
Hal ini membuat para ahli paleontologi cukup bingung. Hanya ada satu spesimen Mamenchisaurus sinocanadorum yang harus dianalisis, yang ditemukan pada tahun 1987 di sebuah situs di Formasi Shishugou di barat laut Tiongkok. Kerangka tersebut hanya mencakup bagian depan leher, tulang rusuk, beberapa tulang tengkorak, dan rahang bawah.
Jadi, bagaimana bisa mengukur panjang leher secara keseluruhan hanya dari beberapa tulang? Para ahli harus menemukan spesies yang mirip untuk membandingkannya.
Pada tahun 2012, sauropoda raksasa Xinjiangtitan ditemukan di Tiongkok dengan leher utuh sepanjang 43 kaki (13 meter). Dengan menggunakan "sedikit matematika dasar," tim tersebut dapat melihat proporsi tulang belakang kerabat sauropoda tersebut dan memperbesar kerangka yang tidak lengkap. Apa yang mereka temukan adalah spesimen yang sangat mungkin menjadi pemecah rekor.
Namun, tim tersebut tidak hanya mencari tahu seberapa panjang leher dinosaurus itu. Mereka juga menyelidiki biomekanik tentang bagaimana bagian tubuh seperti itu bisa ada.
Dengan menggunakan pemindaian tomografi komputer, para penulis studi menemukan bahwa ruas tulang belakang berongga sauropoda raksasa itu mengandung sekitar 69 hingga 77 persen udara, yang mirip dengan bangau masa kini.
Baca Juga: Apa Saja yang Dimakan oleh Dinosaurus Puluhan Juta Tahun yang Lalu?
Source | : | Popular Science |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR