Nationalgeographic.co.id—Gorgosaurus merupakan genus dinosaurus theropoda tyrannosaurid yang hidup di Amerika Utara bagian barat selama Periode Cretaceous Akhir. Temuan pada lambung Gorgosaurus berikut mengungkap perbedaan pola makan Gorgosaurus muda dan dewasa.
Sebuah tim paleontologis di Kanada menemukan sisa-sisa dua makanan yang terawetkan di dalam rongga lambung tyrannosaurus muda Gorgosaurus libratus. Sisa-sisa makanan tersebut termasuk paha dua dinosaurus mirip burung yang dicerna sebagian.
Temuan tersebut dijelaskan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2023 di jurnal Science Advances. Temuan ini adalah pertama kalinya isi perut yang terawetkan dengan baik ditemukan dalam fosil tyrannosaurus.
Gorgosaurus hidup sekitar 75 juta tahun yang lalu, atau beberapa juta tahun sebelum kerabatnya yang lebih terkenal, Tyrannosaurus rex.
Dalam penelitian tersebut, Gorgosaurus diperkirakan berusia antara lima dan tujuh tahun saat mati (usia muda) pada zaman dinosaurus. Beratnya mungkin sekitar 738 pon (335 kg), atau 13 persen dari massa tubuh Gorgosaurus dewasa. Gorgosaurus dewasa panjangnya sekitar 33 kaki (10 m) dan beratnya lebih dari 2.200 pon (998 kg).
Fosil tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 2009 oleh staf dari Royal Tyrrell Museum of Palaeontology di Dinosaur Provincial Park di Alberta. Mereka memperhatikan adanya struktur aneh yang menonjol dari dalam rongga dada fosil saat mereka sedang menyiapkannya.
Ternyata struktur tersebut adalah tulang jari kaki kecil. Isi perut seperti ini jarang sekali terawetkan dalam fosil dinosaurus, tetapi spesimen ini mengandung sisa-sisa tubuh dua dinosaurus herbivora yang telah terpotong-potong—Citipes elegans.
Makanan Gorgosaurus muda dan dewasa
Tyrannosaurus hanya memakan kaki belakang setiap Citipes kecil dan tampaknya itu adalah makanan terakhir dan kedua terakhir yang dikonsumsi Gorgosaurus sebelum mati.
"Ia pasti telah membunuh kedua Citipes ini pada waktu yang berbeda dan kemudian merobek kaki belakang dan memakannya lalu meninggalkan sisa bangkai," kata rekan penulis studi dan paleontolog University of Calgary, Darla Zelenitsky.
Tyrannosaurus mencerna tulang mangsanya di dalam perut, bukan memuntahkannya seperti yang dilakukan burung modern.
Baca Juga: Enam Kali Panjang Leher Jerapah, Dinosaurus dengan Leher Terpanjang Ini Bingungkan Peneliti
Karena bagian-bagian tubuh dari dua individu Citipes tersebut menunjukkan tahap pencernaan yang berbeda, tim peneliti menyimpulkan bahwa ini adalah dua santapan berbeda yang dimakan dalam selang waktu beberapa jam atau bahkan beberapa hari.
Spesimen ini juga menunjukkan bukti langsung bahwa Gorgosaurus muda memiliki pola makan yang berbeda dengan Gorgosaurus dewasa.
Gorgosaurus dewasa diketahui telah memburu dinosaurus megaherbivora termasuk ceratopsia (dinosaurus bertanduk) dan hadrosaurus (dinosaurus berparuh bebek), berdasarkan bekas gigi yang tertinggal di tulang.
Mereka menggunakan tengkorak dan gigi mereka yang besar untuk menangkap mangsa berukuran besar, menghancurkan tulang, lalu mengikis dan mencabik dagingnya.
Dinosaurus muda belum mampu untuk memburu mangsa yang besar. Mereka memiliki tengkorak yang lebih sempit, gigi seperti bilah pisau, dan tungkai belakang yang panjang dan ramping.
Hal ini membuat mereka lebih cocok untuk menangkap dan memotong mangsa kecil dan muda seperti Citipes yang ditemukan pada spesimen ini. Tim juga percaya bahwa mangsa seperti ini merupakan makanan ringan yang disukai dinosaurus muda ini.
"Ini adalah contoh bagus yang menunjukkan tyrannosaurus kecil memangsa dinosaurus kecil, yang jauh lebih kecil dari mereka sendiri," kata ahli paleontologi Maryland University, Thomas Holtz.
"Sedangkan pada versi dewasa, kami memiliki bukti bekas gigitan mereka pada dinosaurus besar yang ukurannya hampir sama dengan dinosaurus dewasa," tambahnya.
Perubahan pola makan ke arah memakan mangsa yang lebih besar kemungkinan dimulai sekitar usia 11 tahun. Ini adalah saat tengkorak dan gigi tyrannosaurus mulai menjadi lebih kuat.
Perbedaan dalam pola makan memberikan keuntungan kompetitif dengan mengurangi persaingan untuk sumber daya dalam ekosistem modern. Strategi yang sama ini dapat diterapkan ketika tyrannosaurus seperti Gorgosaurus hidup. Ini akan memungkinkan remaja dan dewasa untuk hidup berdampingan dalam ekosistem yang sama dengan lebih sedikit konflik.
Menempati ceruk ekologi yang berbeda sepanjang hidupnya kemungkinan menjadi salah satu kunci keberhasilan evolusioner tyrannosaurus sebagai pemangsa di Bumi.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Popular Science |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR