“Para pemimpin agama, pendidik, dan orang tua harus memainkan peran penting untuk mencegah generasi muda dari pengaruh terorisme,” katanya.
Sementara itu, Leopold menyarankan perbaikan dalam manajemen penjara di Indonesia untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.
Karena kurangnya sumber daya, ia menyarankan pemerintah mengubah pengaturan penjara untuk narapidana teroris dengan mengumpulkan mereka di satu penjara.
Di bawah sistem saat ini, pemerintah memenjarakan narapidana teroris di penjara yang memiliki fasilitas yang berbeda-beda. Saat ini, ada 271 narapidana teroris yang tersebar di 68 pusat penahanan di seluruh Indonesia.
Dengan menempatkan narapidana teroris di satu penjara, pemerintah juga dapat menghentikan proses rekrutmen narapidana lain untuk menjadi anggota mereka.
Leopold menyerukan kepada pemerintah untuk merombak manajemen penjara dengan meningkatkan layanan dan memberantas praktik-praktik korupsi.
Ika Krismantari, Deputi Editor, Politik + Masyarakat, The Conversation
Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.
Source | : | the conversation |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR