Penemuan ini cukup masuk akal, mengingat Ötzi memiliki intoleransi laktosa yang membuatnya sulit mengonsumsi makanan dari bahan dasar susu seperti keju.
Baca juga: Perubahan Iklim Menenggelamkan Kekayaan Arkeologi di Arktika
Ötzi membutuhkan kalori dari makanan dengan lemak tinggi untuk membantunya bertahan hidup di pegunungan Alpen.
"Lingkungan yang dingin sangat menantang bagi fisik manusia. Oleh karena itu, kita membutuhkan pasokan nutrisi yang optimal untuk menghindari kelaparan dan kehilangan energi,” papar Zink.
“Ötzi si manusia es tampaknya sadar bahwa lemak merupakan sumber energi yang sangat baik,” imbuhnya.
Peneliti mengatakan, belum diketahui apakah daging yang dimakan Ötzi masih segar atau sudah dikeringkan. Ia kemungkinan mengonsumsi makanan tersebut antara 30 menit dan dua jam sebelum dibunuh.
Selanjutnya, tim peneliti berencana untuk mempelajari mikrobiome Ötzi. “Kami akan mencoba merekontruksinya sebanyak mungkin dan membandingkannya dengan manusia modern untuk melihat bagaimana perubahan bakteri selama ribuan tahun," kata Zink.
Studi ini dipublikasikan pada jurnal Current Biology.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR