Kebanyakan gurita betina hanya dapat sekali menetaskan telur sepanjang hidupnya. Saking lamanya proses mengerami telur, banyak gurita betina dewasa kemudian mati setelah telur-telurnya menetas.
Baca juga: World Bank: Permukaan Laut Meningkat, Bangkok Tenggelam Pada 2030
Selama masa pengeraman, ibu gurita dengan panjang 16 inci (40 centimeter) hanya berfokus pada telurnya. Ketika ada predator mendekat, dengan sigap ibu gurita menghalaunya. “Ikan dan kepiting yang mencoba mendekati buru-buru didorong agar tidak mendekat,” kata Robinson. Ia juga berupaya agar telur-telur mendapatkan oksigen yang cukup.
Pada kedalaman yang luar biasa ini, tidak ada sinar matahari. Satu-satunya sumber cahaya hanya berasal dari hewan laut. Suhu di kedalaman juga sangat dingin hingga mencapai minus 37 derajat Fahrenheit (3 derajat celsius). “Mungkin tampak menakutkan bagi kita (manusia) tapi itulah habitat mereka,” ungkap Robinson lebih lanjut.
Source | : | PLOS ONE |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR