Itu pun tidak cukup, selain lulusan perguruan tinggi, lulusan SMK Pariwisata juga harus dilatih dan disertifikasi. “Sampai 2019 nanti, kami menargetkan harus mensertifikasi 500.000 lulusan di bidang pariwisata dari 32 profesi dan 6 divisi,” ungkapnya.
Selain profesi, Indonesia juga perlu meningkatkan kesiapan masyarakat di sekitar destinasi wisata. Masyarakat harus diedukasi agar bisa bersinergi dalam mengembangkan potensi wisata dan mendapat manfaat dari keberadaan destinasi wisata di daerahnya. Terakhir, penting untuk mensertifikasi unit-unit usaha pariwisata.
Arief mencontohkan, Lombok yang menjadi destinasi wisata halal tentu saja harus memiliki unit usaha seperti hotel dan restoran yang sudah tersertifikasi. “Tanpa SDM yang kuat, kita akan kalah dengan bangsa lain,” pungkas Arief.
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR