Awalnya, D’Emic tidak harus berbuat apa pada penemuan itu. Di satu sisi, kayu yang membatu tidak biasa ditemukan di AS bagian barat, apalagi yang berasal dari konifer. Namun, di sisi lain, fosil batang kayu tersebut memang pemandangan yang sangat mengesankan.
D’Emic kemudian mengambil sampel batang kayu lalu mengirimkannya ke ahli paleobotani, Nathan Jud.
Baca Juga : Tato di Tubuh Ötzi Si Manusia Es Ternyata Berasal dari Akupuntur
Saat melihatnya pertama kali, Jud mengira kayu berasal dari konfer besar. Namun, setelah diteliti lebih lanjut di bawah mikroskop, ia sadar bahwa batang pohon dari Utah tersebut tidak hanya besar, tapi juga langka.
“Itu menjadi batang angiosperma tertua dan terbesar di dunia. Ukuran diameternya mencapai satu meter,” kata Jud yang juga menjadi pemimpin studi.
Tim berencana melakukan penelitian tambahan untuk mencari tahu di mana tanaman ini hidup di lanskap Turonian.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Michael Greshko/National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR