Es tersebut akan digunakan untuk mengobati tentara Belanda yang terkena sariawan. Sementara itu, untuk Surabaya dan Semarang, pemerintah Hindia Belanda akan memberikan bonus sebesar 7.300 gulden.
Baca Juga : Badan Antariksa Eropa Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Menuju Merkurius
Kegiatan impor es dari Amerika ini berlangsung hingga 1870. Setelah itu, sudah ada pabrik es di Batavia.
Pabrik es semakin bermunculan 10 tahun kemudian dan berdiri di berbagai daerah. Di batavia, pabrik es berdiri di Molenvliet (Jalan Gadjah Mada dan Jalan Hayam Wuruk) dan kawasan Petojo.
Pada 1895, Kwa Wan Hong, seorang pengusaha Tionghoa yang lahir di Semarang, mendirikan pabrik es batu di Semarang.
Tidak hanya itu, pabrik es juga berdiri di Tegal, Pekalongan, Surabaya, dan Batavia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR