Jika pemerintah Inggris berhasil mendapatkan kesepakatan, sejumlah gunung api di Islandia dalam waktu dekat akan memasok listrik untuk memenuhi kebutuhan energi bagi negeri Ratu Elizabeth itu. Mei mendatang, Charles Hendry, menteri Energi Inggris akan berkunjung ke Islandia, untuk menegosiasikan perjanjian tersebut.
Bila terealisir, kabel tembaga bawah laut sepanjang ratusan kilometer, yang disebut dengan interconnector akan dipasang. Kabel-kabel ini akan menghantarkan energi rendah karbon yang diambil dari sumber geothermal Islandia seperti gunung berapi ataupun geyser. Diperkirakan, ia akan memasok hingga sepertiga kebutuhan listrik rata-rata Inggris.
“Kita tengah menyiapkan energi ramah lingkungan. Saat ini yang terpenting adalah memasang sejumlah interconnector terlebih dahulu,” kata Hendry. Kabel tembaga itu sendiri kemungkinan akan membentang sepanjang sekitar 1.500 kilometer. Bila selesai terpasang, bentangan ini akan menjadi bentangan kabel tembaga terpanjang di dunia.
Proyek ini, kata Hendry, jika disepakati, akan mulai beroperasi sebelum tahun 2020. Ia merupakan bagian dari rencana besar Uni Eropa untuk mencapai target, yakni 20 persen porsi kebutuhan energi pada dekade mendatang, berasal dari sumber-sumber terbarukan. Interconnector Islandia sendiri sebenarnya sudah diperdebatkan selama beberapa dekade terakhir namun dinilai terlalu mahal. Tetapi, terus meningkatnya harga energi di Eropa membuat proposal tersebut menjadi masuk akal.
Islandia juga berharap dapat melakukan ekspor energi setelah mengalami krisis finansial dahsyat ketika sejumlah bank-bank utama mereka bangkrut di akhir 2008. Negara itu terus mencari berbagai cara untuk menggerakkan ekonomi serta menghilangkan ketergantungan pada sektor finansial dan perikanan.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR