Para ilmuwan telah lama terpesona oleh kemampuan amfibi, seperti kadal air dan salamander, untuk menumbuhkan kembali ekor yang terpotong. Suatu hari, manusia mungkin dapat melakukan hal yang sama dengan memperbaiki jantung atau otak yang rusak.
Para peneliti di Gladstone Institutes bidang Biologi Sel dan Kedokteran di San Francisco dan di Cina telah mengembangkan senyawa kimia yang dapat memprogram ulang sel-sel tanpa rekayasa genetika. Pekerjaan mereka memiliki dasar bahwa dalam satu hari sel yang hilang dan rusak mampu beregenerasi dengan obat farmasi.
Peneliti menulis dalam jurnal Science and Cell Stem Cell, peneliti menggambarkan bagaimana kombinasi bahan kimia dapat mengubah sel kulit yang tersedia dalam sel induk, di mana sel induk lah yang memiliki potensi menjadi berbagai sel dalam tubuh.
Ding Sheng adalah ahli pengobatan biologi regeneratif di Gladstone Institute. Ia memimpin tim peneliti yang mengidentifikasi sembilan senyawa kimia untuk memprogram sel-sel kulit menjadi sel jantung. Ditransplantasikan ke jantung tikus, sel-sel berkembang menjadi sel otot jantung yang sehat.
"Ini benar-benar hadiah besar bagi kami yang telah bekerja hingga sekarang, selama puluhan tahun," kata Ding.
Satu kelompok terpisah dari peneliti menggunakan proses kimia yang mirip dengan mengubah sel kulit menjadi sel-sel saraf, untuk memperbaiki kerusakan otak yang disebabkan oleh penyakit.
Sel-sel jantung yang tumbuh
Sebuah serangan jantung meninggalkan jaringan mati di belakangnya. Setelah rusak, sel-sel otot jantung (yang disebut kardiomiosit) memiliki sedikit kemampuan untuk memperbaharui diri. Tapi dengan senyawa koktail, tim Ding mampu membuat sel-sel kulit tikus menjadi sel-sel jantung.
Penelitian sebelumnya dalam regenerasi jaringan melibatkan proses melelahkan, dengan memasukkan gen tertentu ke dalam sel-sel induk yang dibuat dari sel-sel kulit, kemudian menanamkan sel-sel yang berubah dalam tubuh untuk membuat jaringan sehat, tetapi sekarang perbaikan jaringan bisa menjadi proses yang jauh lebih sederhana.
"Sekarang ada kemungkinan, jika kami dapat memberikan pasien pil yang berisi molekul kecil koktail yang benar-benar merangsang atau meregenerasi dan memperbaiki sel-sel," katanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR