Nationalgeographic.co.id - Rasa cemas seringkali dianggap sebagai sebuah hal yang wajar, terutama jika kita berada dalam kondisi tertentu.
Namun, perlu diperhatikan apakah rasa cemas itu dalam batas wajar atau sudah masuk ke gangguan kecemasan. Jika rasa cemas yang kita alami tidak bisa dikontrol, maka sudah termasuk ke dalam gangguan kecemasan.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab dari gangguan kecemasan. Namun, ia dapat dipicu oleh trauma, jenis obat-obatan tertentu, juga stres dalam kurun waktu yang panjang.
Baca Juga : Merasa Kesal dan Stres? Kunjungi 'Ruang Marah' untuk Melampiaskannya
Beberapa ciri dari gangguan kecemasan meliputi gelisah, sering berkeringat, merasa pusing dan mulas, nafas yang tidak beraturan, tremor, otot tegang, insomnia, sulit fokus, dan mudah marah.
Seseorang dengan gangguan kecemasan akan merasa depresi, mengalami insomnia, menarik diri dari lingkungan sekitarnya, bahkan bisa melakukan bunuh diri.
Jenis gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut di antaranya:
Gangguan panik ini ditandai dengan rasa gelisah atau takut yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa sebab yang jelas.
Gejala dari gangguan panik meliputi nyeri di bagian dada, palpitasi (kondisi di mana jantung kita berdetak lebih cepat secara tidak normal), gemetar, dan kehilangan keseimbangan.
Gangguan kecemasan ini juga biasa disebut dengan fobia sosial. Pengidapnya akan merasa takut saat berada di lingkungan sosial atau ketika berinteraksi dengan banyak orang.
Mereka biasanya akan menghindari interaksi sosial atau kontak mata, rentan terhadap kritik, dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah.
Source | : | hellosehat.com |
Penulis | : | Nathania Kinanti |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR