Nationalgeographic.co.id - Sebuah studi yang dilakukan oleh Greenpeace dan IQ AirVisual menyatakan bahwa New Delhi menjadi ibu kota paling tercemar di dunia pada 2018.
Dilansir dari voaindonesia.com, hasil penelitian menunjukkan, rata-rata partikel polusi udara (atau yang dikenal dengan sebutan PM2.5) di ibu kota negara India tersebut, mencapai 113,5. Jumlah ini dua kali lipat lebih tinggi dibanding Beijing yang juga terkenal akan polusi udaranya.
Baca Juga : Ribuan Spesies Binatang Berisiko Punah Karena Ulah Tangan Manusia
Masih dari laporan yang sama, tingginya angka pencemaran udara di New Delhi disebabkan oleh emisi kendaraan dan industri, asap pembakaran sampah dan tanaman, serta debu dari lokasi-lokasi pembangunan.
Diketahui bahwa udara yang tercemar merupakan penyebab kematian dini nomor satu di dunia. Itu juga membebani ekonomi global dengan perkiraan biaya tahunan sebesar $225 miliar.
Baca Juga : Obat-obatan Mencemari Sungai, Membahayakan Ekosistem yang Ada di Sana
"Polusi udara adalah risiko lingkungan terbesar bagi kesehatan saat ini–diperkirakan berkontribusi terhadap 7 juta kematian prematur setiap tahun. Partikel polusi udara sangat berbahaya karena bisa terperangkap di dalam paru-paru," ungkap laporan tersebut, dilansir dari voaindonesia.com.
Selain New Delhi, 14 kota lainnya di India juga masuk ke dalam daftar polusi udara tertinggi, termasuk Ghaziabad dan Faridabad.
Source | : | VOA Indonesia |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR