Nationalgeographic.co.id - Setelah mencuci tangan, biasanya kita akan mengeringkannya dengan menggunakan tisu ataupun hand dryer (pengering tangan). Namun, antara tisu toilet dan hand dryer manakah sebenarnya yang lebih sehat untuk digunakan?
Rata-rata orang lebih memilih pengering tangan karena dianggap lebih praktis dan tak perlu membuang banyak tisu, tetapi menggunakan hand dryer ternyata tak sebersih yang kita kira.
Baca Juga : Lautan Dipenuhi Sampah Plastik, Ulah Negara Maju dan Berkembang
Ketika digunakan, pengering tangan tidak hanya meniupkan udara keluar tetapi juga menghisap udara di saat yang sama. Secara tidak langsung, mesin pengering tangan akan menyedot bakteri yang ada di sekitar toilet, mulai dari yang menempel di tangan hingga tempat sampah.
Berdasarkan salah satu penelitian dari Universitas Leeds, mesin pengering tangan menyimpan bakteri 27 kali lebih banyak ketimbang tisu toilet. Tidak hanya di dalam mesin, bakteri tersebut juga dapat bertahan lebih lama pada udara di sekitar pengering tangan.
Bakteri yang tersedot ke dalam mesin akan dikeluarkan kembali ketika kita mengeringkan tangan. Dengan begitu, bukannya hilang, bakteri di tangan justru bertambah.
Sementara itu, tisu toilet justru dinilai lebih higienis karena para ahli menemukan bahwa tisu toilet dapat mengurangi banyak jenis bakteri yang menempel ditangan sampai pada ujung jari.
Baca Juga : Gemerlap Para Nyonya Sosialita di Batavia Zaman VOC
Meskipun begitu, bukan berarti kita tidak bisa sepenuhnya menggunakan pengering tangan. Pengering tangan yang baik untuk digunakan adalah jenis pengering tangan yang memiiki filter HEPA. Itu dapat membantu mengurangi jumlah bakteri pada pengering tangan.
Jika di dalam toilet hanya ada pengering tangan tanpa filter HEPA, tidak masalah jika Anda menggunakannya asalkan benar-benar mengeringkan tangan secara menyeluruh.
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Nathania Kinanti |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR