Tujuannya adalah untuk membatasi pemanasan global hanya 1,5 derajat Celcius, bukan tiga derajat Celcius seperti yang telah diperingatkan dalam laporan sebelumnya.
"Bahkan untuk pemanasan 2°C, lebih dari satu miliar orang mungkin perlu dipindahkan dan dalam skenario high-end."
Para penulis membuat sketsa skenario di mana pada tahun 2050 lebih dari separuh populasi dunia menghadapi 20 hari setahun panas yang mematikan.
Baca Juga: Banjir Tinja Manusia di Gunung Denali, Dampak Perubahan Iklim
Hasil panen global akan turun seperlima, ekosistem Amazon runtuh, di musim panas Arktik tidak menyisakan es, dan permukaan laut bisa naik 0,5 meter (selama abad ke-20, sudah naik 0,19 meter).
Mark Maslin dari University College London mengatakan laporan itu menambah keprihatinan mendalam yang diungkapkan oleh para pakar keamanan seperti Pentagon atas perubahan iklim.
Menanggapi analisis atau laporan itu, Michael Mann dari Pennsylvania State University mengatakan bahwa laporan itu hanya retorika yang berlebihan.
Bisakah kita menghentikan prediksi kiamat ini?
Spratt mengatakan ada "banyak tanda" dari warga di seluruh dunia bahwa mereka ingin memrangi perubahan iklim.
Source | : | Newscientist.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR