Nationalgeographic.co.id - Tidak ada orang yang ingin terkena migrain. Rasa sakitnya bisa ‘melumpuhkan’ aktivitas Anda.
Beberapa penyebab migrain seperti stres dan alkohol mungkin pernah Anda dengar sebelumnya. Namun, selain itu, ada pemicu lain yang jarang diketahui banyak orang. Berikut di antaranya:
Pil kontrasepsi
Wanita cenderung menderita migrain ketika menstruasi. Bahkan, mereka yang sering migrain, mulai mengalaminya beberapa hari sebelum datang bulan.
Baca Juga: Ingin Mengurangi Polusi Udara di dalam Rumah? Lakukan Hal Berikut
Menurut dr. Brinder Vij, direktur asosiasi University of Cincinnati’s Health Headache & Facial Pain Center, perubahan estrogen memang akan memicu migrain pada wanita. Dan untuk beberapa alasan, pil kontrasepsi hormonal membuat gejalanya lebih buruk bagi sebagian orang.
Makanan asin
Dr. Ilan Danan, ahli saraf di Center for Sports Neurology and Pain Medicine di Cedars-Sinai Kerlan-Jobe Institue, makanan asin dapat memengaruhi tekanan darah Anda. Lebih spesifiknya, makanan asin meningkatkan jumlah natrium dalam aliran darah dan mengacaukan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan air. Tubuh Anda meresponsnya dengan tekanan darah tinggi dan itu bisa menyebabkan migrain.
Keju
Masih belum jelas mengapa keju dapat menyebabkan migrain, namun zat tiramin yang terkandung di dalamnya, diduga berkaitan dengan penyakit tersebut.
Meskipun begitu, menurut Vij, hasilnya bisa berbeda-beda pada setiap orang. “Beberapa pasien bisa langsung migraine setelah makan keju, sementara yang lainnya tidak,” katanya.
Pemanis buatan
Berhati-hatilah dengan apa yang Anda masukkan ke dalam kopi. Pemanis buatan seperti aspartam dapat menjadi pemicu migrain.
Dr. Katherine S. Carroll, ahli saraf dan migrain di Northwestern Memorial Hospital mengatakan, pemanis ini menurunkan kadar serotonin dalam tubuh seseorang yang akhirnya memicu pelepasan neuropeptida dan reaksi migrain.
Jet lag
Menurut Carroll, ini merupakan masalah besar. Segala bentuk gangguan tidur, termasuk jet lag, dapat memicu migrain. Tekanan udara di kabin saat penerbangan juga berpengaruh. Itu menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang menjadi bagian dari respons migrain.
Baca Juga: Memanaskan Makanan dengan Wadah Plastik di Microwave, Berbahayakah?
Perubahan cuaca
Saat cuaca berganti, perubahan tekanan barometrik dan atmosfer juga terjadi – dan ini berkaitan langsung dengan migrain.
“Ini salah satu penyebab yang paling sering saya dengar dari pasien,” ujar Carroll.
Melewatkan makan
Jadwal makan yang teratur sangat penting bagi penderita migrain. Melewatkan makan dapat menurunkan kadar gula darah dan itu menyebabkan perubahan kimiawi dalam tubuh sehingga memicu migrain.
Bukan Perubahan Iklim yang Pengaruhi Gunung Es Terbesar di Antartika, Lalu Apa?
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR