Nationalgeographic.co.id - Hiu dikenal sebagai makhluk paling menyeramkan di lautan. Beberapa film seperti Jaws pun menjadikan ikan ini sebagai tokoh utamanya.
Namun, hiu putih besar tersebut, terlihat tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan spesies megalodon. Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang hiu raksasa ini.
Apa itu hiu megalodon?
Megalodon, yang merupakan hiu terbesar sepanjang sejarah, menjelajahi lautan kita sekitar 28 juta tahun lalu.
Para ilmuwan yakin, makhluk ini mengonsumsi sekitar satu ton makanan per hari untuk menopang kehidupannya, termasuk paus dan makhluk laut besar lain seperti singa laut.
Baca Juga: 'Telur Es' Membanjiri Pantai di Finlandia, Apakah Penyebabnya?
Seberapa besar ia?
Sisa-sisa Megalodon menunjukkan bahwa makhluk laut ini dapat tumbuh hingga tiga kali lipat dari ukuran hiu putih besar.
Ukuran minimalnya sekitar 40 kaki dan dipercaya bisa mencapai 59 kaki pada bentuk terbesarnya. Giginya saja memiliki panjang tujuh inci.
Apakah hiu megalodon masih ada?
Saat ini, spesies megalodon telah punah. Namun, beberapa teori konspirasi menyatakan, predator ini masih berkeliaran di laut kita.
Beberapa pelaut melaporkan bahwa mereka pernah melihat makhluk purba tersebut.
Salah satunya kisah nelayan di New South Wales pada 1918. Ia mengatakan bahwa jaringnya telah dimakan oleh hiu raksasa.
Laporan lain dari 1933 bersikeras bahwa binatang laut misterius menyerupai megalodon terlihat di pesisir pantai Prancis.
Meski begitu, mayoritas ahli mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan predator raksasa ini masih ada.
Baca Juga: Dampak Melelehnya Es Arktika, Penyebaran Virus yang Mematikan
Mengapa ia punah?
Selama beberapa dekade, para ahli telah memperdebatkan alasan mengapa spesies hiu ini bisa punah.
Beberapa percaya bahwa penurunan jumlah persediaan makanan dan pendinginan lautan lah yang mengurangi populasi megalodon.
Hasil penelitian dari University of Zurich menyatakan bahwa sepertiga hewan laut terbesar di laut, punah selama zaman Pliosen, sekitar 5,3 juta tahun lalu – termasuk megalodon.
Source | : | Fox News |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR