Simone mengatakan kepada Express. "Saya bukan satu-satunya wanita yang bergabung dengan tim perlawanan. Saya bangga dengan apa yang kami semua lakukan sebagai sebuah tim. Tapi saat yang paling membanggakan mungkin pergi ke Paris bersama Jenderal Charles de Gaulle. Rasanya luar biasa memasuki kota itu. Tapi kegembiraan saya terbatas karena sangat berbahaya."
Setelah peperangan usai, Simone dianugerahu Croix de Gurre, sebuah penghargaan bergengsi kepada tentara Prancis dan dia diprimosikan menjadi letnan. Kemudian ia menjadi perawat pediatrik di Chartres, tempat yang membuat dirinya populer. Bahkan sebuah jalan di Courville-sur-Eure diberi nama untuk dirinya.
Baca Juga: Di Balik Kuasa Kesultanan Banten dalam Perniagaan Mancanegara
Saat usia 90 tahun pada 2016, Simone mendapat penghargaan dari badan amal militer Inggris bernama Soldiering On Awards untuk keberanianya.
Seorang mantan kepala Angkatan Darat Inggris sekaligus ketua panel juri bernama Lord Richard Dannatt menulis alasan mengapa Simone terpilih sebagai berikut:
“Penghargaan ini sebagai pengakuan atas keberanian dan pengabdian anda yang patut diteladani pada pekerjaan penting yang dilakukan oleh Perlawanan FTP selama Perang Dunia Kedua."
“Mereka adalah inspirasi bagi rekan senegara, para wanita, dan bagi kami di Inggris, lebih dari 70 tahun yang lalu dan mereka terus berlanjut hingga hari ini,“ Kami di Inggris masih sangat menyadari peran penting anda bersama rekan-rekan dalam melemahkan moral Jerman sebelum invasi Sekutu ke Prancis."
"Perlawanan Prancis dan peran anda di dalamnya terbukti penting dalam mendukung angkatan bersenjata kami, terutama mereka yang terdampar di belakang garis musuh."
Source | : | Express Co UK,vintage news |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR