Mengingat mundur kebelakang, pada 1312, Ayah John, berusaha merebut kota Siena dalam ekspedisi militer melawan Kerajaan Napoli. Tetapi usahanya gagal, Kaisar pun jatuh sakit dan meninggal. Kekaisaran Romawi Suci mengalami ketidakstabilan. Karena John masih dianggap terlalu muda untuk menggantikan sang ayah, dilakukan pemilihan.
Sempat terjadi klaim adanya dua raja karena pada pemilihan pertama, fraksi Luxembourg memilih Louis IV yang berasal dari dinasti Wittelsbach. Sementara kandidat dari fraksi Habsburg memilih Frederick. Akibatnya, kedua raja tersebut mengaku sebagai penguasa yang sah. Namun, konflik berakhir ketika Frederick mengakui Louis sebagai raja yang sah pada 1325. John memberikan dukungan kepada Louis.
John tidak berhenti memperluas kemampuan politiknya. John melakukan kampanye militer di seluruh Eropa. Salah satu kampanye militer paling terkenal yang diikuti oleh John adalah Perang Salib Utara.
Baca Juga: Operasi Badr, Serangan Mesir Saat Israel Merayakan Hari Yom Kippur
Namun, kenyataan tidak mendukung John ketika membantu Ordo Teutonik melawan pagan Litunia. Pada 1336, John mengidap oftalmia atau radang mata yang menyebabkan kebutaan. Merasa frustasi, John memanggil seorang tabib. Tetapi lagi-lagi takdir berkata lain, John tidak berhasil disembuhkan. Sang tabib dihukum mati dengan cara ditenggelamkan.
Tidak tinggal diam, John pun pergi ke Avignon, bertemu dengan Guy de Chauliac, seorang dokter terkenal di bidang oftalmologi. Namun, kenyataan pahit, de Chauliac bukan menyembuhkan bahkan menghilangkan keseluruhan penglihatannya. De Chauliac tidak ditenggelamkan karena merupakan dokter pribadi dari paus. Beredar desas desus bahwa kebutaan John adalah hukuman dari Tuhan, tetapi ia mengabaikannya.
Selain itu, John terkenal dengan pertempuran Crecy yang menewaskan dirinya. Pertempuran Crecy pada 26 Agustus 1346 menjadi salah satu perang terpenting. Pasukan Inggris yang lebih kecil menang atas pasukan Prancis dengan jumlah yang lebih besar. Senjata baru pada pertempuran Crecy merupakan hal yang penting dalam sejarah.
Baca Juga: Mengenal Zoroastrianisme, Agama Monoteistik Pertama di Dunia
Source | : | ancient-origins.net |
Penulis | : | Bella Jingga Ardilla |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR