Pasukan Inggris menggunakan busur panjang yang lebih cepat membidik dan dapat menembus baju baja. Prancis mengalami kerugian dengan kematian 13.000 ksatria termasuk para bangsawan Prancis, seperti Charles II dari Alençon, Adipati Lorraine, Pangeran Blois serta John.
Jenazah John pertama kali dikebumikan di Kloster Altmunster (Biara Tua) di Luxembourg. Ketika Biara Tua dihancurkan pada 1543, mayat John dipindahkan ke Kloster Neumunster (Biara Baru). Selama Revolusi Prancis, para biarawan mempercayakan tulang-tulang raja kepada keluarga Boch, yang menyembunyikannya di loteng Meltlach, Sungai Saar.
Baca Juga: Survei Membuktikan Orang yang Aktif Beragama Cenderung Lebih Bahagia
Selanjutnya, tulang-tulang John diserahkan sebagai hadiah oleh Jean Francois Boch kepada Frederick William III, Raja Prusia, yang mengaku sebagai keturunan John ketika mengunjungi Rhineland pada 1833. Raja menguburkan tulang-tulang John di kapel permakaman dekat Kastel-Staadt, perbatasan Jerman dengan Luxembourg.
John yang telah tiada mungkin merindukan kampung halamannya. Sehingga tulang belulang John dikembalikan ke tanah kelahirannya, Luxembourg pada 1945. Di tahun yang sama, ketika Nazi Jerman berada di ambang kekalahan, pemerintah Luxembourg pun mengambil kesempatan untuk merebut kembali tulang belulang Raja melalui operasi rahasia. Tulang-tulang John disimpan di ruang bawah tanah Katedral Notre-Dame hingga kini.
Baca Juga: Gianni Crea, Pemegang Kunci Bangunan-bangunan Bersejarah di Vatikan
Source | : | ancient-origins.net |
Penulis | : | Bella Jingga Ardilla |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR