Pada tahun 2012 mendatang, PT (Persero) Biofarma akan memproduksi vaksin bagi virus H5N1 atau dikenal sebagai penyakit flu burung.
Direktur Utama Biofarma Iskandar menyebutkan, pihaknya sudah melalukan riset sejak tahun 2006 dan siap memproduksi vaksin. Hal tersebut disampaikan dalam temu media dalam rangka 121 Tahun PT Biofarma bertajuk "Wujudkan Kemandirian Industri Vaksin Nasional" di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (12/5) lalu.
Untuk vaksin ini, menurut Iskandar, Biofarma melakukan transfer teknologi dengan Jepang. "Juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan," tambahnya. WHO sendiri menghibahkan dana sekitar US$3,5 juta. Hibah akan diterima hingga tahun 2011 beserta tambahan dana sebesar US$400.000 untuk biaya pengadaan teknologi.
Pemasaran vaksin flu burung ditargetkan bagi pasar lokal, khususnya jemaah haji. Walau begitu, pihak Biofarma pun optimis mampu memenuhi kebutuhan program imunisasi nasional, bahkan global.
Selain vaksin flu burung, ada beberapa jenis vaksin baru yang akan diproduksi antara lain: vaksin pentavalent demi mencegah difteri, pertusis, tetanus dan hepatitis; vaksin pengganti polio dalam bentuk injeksi; dan vaksin rotavirus untuk mengatasi diare pada anak.
“Pentavalent sangat mendesak untuk Indonesia. Sudah lebih dari 180 negara menggunakan vaksin ini dan tinggal penduduk di Indonesia yang banyak belum menggunakannya," tukas Iskandar. Biofarma bakal memproduksi 20 persen dari kebutuhan untuk tahap awal.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR