Kepala PDAM Bandarmasih Banjarmasin Muslih, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (18/7) mengutarakan, tercemarnya sungai di Kalimantan Selatan oleh air raksa dan sampah rumah tangga menyebabkan biaya pengolahan air baku PDAM di Banjarmasin meningkat hingga 30 persen.
Saat ini tipe air baku di Kalsel masuk kategori tipe C. Kadar pencemaran yang cukup tinggi, sehingga perlu pengolahan ekstra untuk layak dikonsumsi sebagai air minum maupun kebutuhan lain. "Kondisi tersebut jauh berbeda bila tipe air bakunya adalah tipe A yang biaya pengolahannya jauh lebih murah dan mudah," jelas Muslih.
Untuk menekan biaya produksi, PDAM Kalsesl diharapkan tidak hanya mengandalkan sungai sebagai air baku, tapi juga air dari irigasi waduk seperti Waduk Riam Kanan yang kondisi airnya relatif lebih baik.
Distibusi air PDAM di Banjarmasin sebenarnya sudah tidak terlalu lancar dalam waktu belakangan ini. Di beberapa tempat, seperti kawasan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara, air dari PDAM sering macet. Beberapa kawasan lain di Kecamatan Banjarmasin Utara, seperti Alalak, Kuin, dan Kayu Tangi, air dari PDAM hanya lancar pada malam hari.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR