Golongan darah Anda kemungkinan memiliki pengaruh terhadap risiko Anda terkena stroke. Orang dengan golongan darah AB dan wanita bergolongan darah B lebih berisiko dibandingkan dengan orang bergolongan darah O, jenis golongan darah yang umum. Begitu temuan sebuah penelitian yang dilansir bbc.co.uk.
Penelitian yang dipimpin Dr. Lu Qi dan dipaparkan pada konferesin Asosiasi Jantung Amerika itu menemukan bahwa pria dan wanita bergolongan darah AB memiliki risiko 26 persen lebih tinggi terkena stroke dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah O. Sedangkan wanita bergolongan darah B memiliki risiko 15 persen lebih besar dibandingkan golongan darah O.
Apa penjelasan dari temuan itu?
Golongan darah tergantung protein yang ada di permukaan sel darah merah. Sebuah pola sistem kekebalan bertanggung jawab membentuk awal kehidupan berdasarkan protein itu. Golongan darah tertentu dapat membuat sel darah merah memungkinkan lebih mudah mengumpul dan menempel di lintasan pembuluh darah, membuat awal pembekuan darah.
"Anda tidak bisa mengubah hal itu, dan kami tidak tahu apakah ini karena golongan darah atau gen lain yang menyebabkan risiko itu. Ada hal lain yang lebih berperan sepertinya," kata Dr. Larry Goldstein, direktur pusat stroke Universitas Duke, AS.
Sekitar 45 persen kulit putih, 51 persen kulit hitam, 57 persen Hispanik, dan 40 persen orang Asia memiliki darah bergolongan O, menurut data Palang Merah AS. Orang-orang itu disebut "donor universal" sebab darah mereka dapat digunakan untuk transfusi darah ke golongan darah lain dengan aman.
Golongan darah AB paling jarang, hanya 4 persen di kalangan kulit putih dan kulit hitam, 2 persen Hispanik, dan 7 persen Asia. B sedikit banyak di atasnya, 11 persen kulit putih, 19 persen kulit hitam, 10 persen Hispanik, dan 25 persen Asia. Sedangkan golongan darah A ditemukan sebanyak 40 persen di kulit putih, 26 persen kulit hitam, 31 persen Hispanik, dan 28 persen Asia.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR