Tak ada pilihan lain bagi Anton kecuali memerintahkan dua personel Paskhas itu bertahan di atas pohon. Sedangkan ia sendiri terbang menuju Toli-Toli guna mencari bantuan.
Penerbangan berikut yang dilakukan Anton benar-benar membutuhkan konsentrasi tinggi dan keterampilan. Setelah mengirim bantuan dan logistik, peralatan untuk membuat helipad, serta barang lain yang diperlukan — tak berapa lama kemudian, Kapten Anton disibukkan bolak-balik mengangkut baik korban yang hidup maupun yang telah meninggal.
Usai menunaikan tugas penyelamatan, dalam upacara pemberian penghargaan ternyata hanya para anggota Paskhas yang disebut. Peran Anton yang datang belakangan terlupakan. Rekan-rekan satu angkatannya (AAL 1967) cukup kecewa atas itu. Namun sebagai prajurit pengabdi negara mereka apa yang dilaksanakan Anton adalah tugas mulia tanpa pamrih.
Antonius Suwarno yang terakhir berpangkat Kolonel meninggal dunia pada 2011, saat memberi seminar tentang penerbangan heli di Pondok Cabe-Tangerang Selatan, akibat serangan jantung.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR