Nationalgeographic.co.id—Ini adalah penelitian pertama yang dilakukan oleh para ilmuwan, dirancang dengan sangat baik dari data populasi umum juga termasuk individu yang sehat. Hasil studi ini sudah diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open pada 17 Januari 2020 yang diberi judul More Evidence of the Association of Diet With Human Testicular Function—Fish Oil Supplements.
Bukti yang mendukung antara hubungan diet dengan kualitas sperma semakin meningkat. Bahkan banyak penelitian telah dilakukan dan menunjukkan hasil bahwa diet kaya makanan seperti ikan, makanan laut dan kerang, sereal, unggas, buah dan sayur-sayuran, susu rendah lemak, juga susu skim terkait dengan beberapa parameter kualitas sperma.
Menurut data statistik dari berbagai belahan dunia tercatat bahwa jumlah sperma pada pria saat ini telah turun lebih dari 50 persen di seluruh dunia. Penurunan ini terjadi lebih besar berada di wilayah geografis tertentu. Data ini menunjukkan bahwa pembusukan sperma terkait erat dengan faktor ekologi dan gaya hidup, misalnya saja polusi, konsumsi alkohol, merokok, kurangnya berolahraga dan beraktifitas, juga pola makan yang tidak sehat. Semua itu menjadi faktor yang berperan besar dalam menurunkan kualitas sperma.
Namun, data yang berasal dari studi observasional terkadang juga memiliki statistik yang meragukan.
Dilansir oleh Tech Explorist, Prof Allan Pacey, Profesor Andrologi dari Universitas Sheffield, mengatakan, “Ini adalah studi menarik lainnya tentang kemungkinan hubungan antara diet dan kualitas sperma pada pria muda. Dalam hal ini, penelitian ini juga melihat hormon kunci yang terlibat dalam pembuatan sperma, yang memberikan dimensi tambahan.”
Ia juga menambahkan dalam penjelasannya, “Selain itu, fakta bahwa mereka melihat pria sehat dari populasi umum (rekrutan militer) membuat penelitian ini menarik karena mengesampingkan banyak pembaur kesehatan lain yang dapat mempengaruhi hasil. Para pria tidak akan secara aktif mencari cara untuk meningkatkan sperma mereka (tidak seperti banyak pria dari klinik kesuburan).”
Baca Juga: Investigasi Ceceran Sperma Tertua di Dunia, Usianya 100 Juta Tahun
Para ilmuwan melakukan penelitian lain pada tahun 2018, hal ini merupakan upaya mereka dalam menilai hubungan yang tepat antara nutrisi dengan parameter kualitas sperma.
Dalam studi tersebut mereka menemukan bahwa pria yang mengonsumi suplemen minyak ikan cenderung mengalami peningkatan jumlah sperma total, motilitas total, konsentrasi sperma, dan morfologi.
Untuk mendukung penelitian ini, sejumlah kurang lebih 1.700 pemuda Denmark dilibatkan. Semuanya telah menyelesaikan survei gaya hidup dan diet yang mencakup tentang suplemen vitamin dan minyak ikan yang dikonsumsi oleh mereka selama tiga bulan sebelumnya. Kemudian, sperma dan sampel darah mereka diambil bersamaan dengan pemeriksaan fisik lengkap.
Baca Juga: Setelah 350 Tahun, Diketahui Bahwa Sperma Berputar Bukan Berenang
“Pilihan saat ini untuk meningkatkan kualitas sperma pada pria dengan masalah kesuburan terbatas, terutama melibatkan modifikasi gaya hidup. Studi yang dilakukan dengan baik ini, yang melibatkan kohort besar wajib militer muda, menyelidiki apakah asupan suplemen yang mengandung minyak ikan (mengandung asam lemak omega-3) dikaitkan dengan perbedaan kualitas sperma atau fungsi reproduksi pada pria yang sehat,” kata Rod Mitchell, Pemimpin Kelompok Riset di Pusat Kesehatan Reproduksi MRC di Universitas Edinburgh dan anggota Masyarakat untuk Reproduksi dan Kesuburan.
Secara khusus, penulis studi menemukan bahwa pria dengan konsumsi suplemen minyak ikan yang lebih tinggi memiliki ukuran testis yang lebih besar, jumlah sperma total yang lebih besar, volume sperma yang lebih tinggi, konsentrasi hormon perangsang folikel yang lebih rendah, konsentrasi hormon luteinizing yang lebih rendah. Satu lagi, rasio testosteron bebas yang lebih tinggi terhadap hormon pelutein dibandingkan pria yang tidak menggunakan suplemen apapun.
Baca Juga: Unik, Serangga Betina Ini Memiliki Penis, Bagaimana Evolusinya?
Akan tetapi, hasil penelitian ini observasional. Di mana pria yang memilih untuk mengonsumsi suplemen minyak ikan mungkin saja dia memiliki perilaku gaya hidup yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan pria lainnya. Faktor lain mungkin juga termasuk pola hidup mereka yang menjaga berat badan, tidak merokok, ataupun minum alkohol. Jadi intinya, penelitian ini masih memerlukan penelitian yang lainnya.
“Seperti yang penulis nyatakan, temuan ini perlu ditindaklanjuti menggunakan uji klinis acak, double-blind sebelum kami dapat mengetahui apakah mengonsumsi suplemen minyak ikan dapat meningkatkan fungsi reproduksi pada pria dari populasi normal," ujar Prof Richard Sharpe dari MRC Center for Reproductive Health, University of Edinburgh, dan anggota Society of Endocrinology.
Baca Juga: Peneliti Jepang, Temukan Metode Unik Mengirim Sperma Tikus Melalui Pos
Dia menambahkan, "Percobaan semacam itu akan dapat mengecualikan kemungkinan yang tersisa dalam penelitian ini, yaitu bahwa pria yang mengonsumsi suplemen minyak ikan mungkin lebih sadar akan kesehatan dan dalam kondisi reproduksi yang lebih baik karena hal ini, dibandingkan suplemen yang memiliki efek apa pun.”
Meskipun penelitian ini masih memerlukan uji klinis lainnya, setidaknya tidak ada hal yang merugikan jika kita mengonsumsi minyak ikan. Toh, minyak ikan juga memiliki banyak manfaat kesehatan lainnya.
Baca Juga: Paus Sperma Ditemukan Mati dengan 100 Kilogram Sampah di Perutnya
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR