Nationalgeographic.co.id—Misteri liang-liang hewan purba yang semula dikira berusia lebih dari 1 miliar tahun akhirnya terpecahkan. Para ilmuwan awalnya bingung bagaimana liang-liang purba di Western Australia itu bisa 400 juta tahun lebih tua dari hewan-hewan paling awal yang ada dalam catatan fosil.
Sebuah analisis baru menunjukkan bahwa liang-liang itu ternyata dibuat jauh lebih baru daripada yang diperkirakan sebelumnya. Lubang-lubang ini awalnya diperkirakan berumur 1,2 miliar tahun.
"Itu dua kali lebih tua dari hewan yang diketahui dalam catatan fosil," ujar Stefan Bengtson dari Museum Sejarah Alam Swedia, seperti dikutip dari New Scientist.
Bengston dan rekan-rekannya telah menganalisis kembali batuan berusia 1,7 miliar tahun di West Mount Barren di pantai Western Australia di mana liang-liang itu digali. Liang-liang tersebut memiliki lebar sekitar 15 hingga 20 milimeter dan kedalaman 15 sentimeter. Liang-liang itu pertama kali dianalisis 20 tahun yang lalu.
Para peneliti pada saat itu menentukan bahwa batuan yang membentuk liang-liang tersebut telah mengeras 1,2 miliar tahun yang lalu. Jadi liang-liang itu seharusnya dibuat pada periode sebelum itu. Di sisi lain, hewan-hewan pada jutaan tahun kemudian diyakini tak akan mampu menembus batu kuarsit yang keras itu yang pada dasarnya tidak mungkin dilakukan.
Namun Bengtson dan timnya menemukan bahwa partikel-partikel kuarsit yang membentuk liang-liang tersebut menunjukkan bukti pelapukan yang begitu banyak. Hal ini menyebabkan selama sekitar lima hingga 10 juta tahun, bebatuan itu akan mudah untuk digali. Pelapukan tersebut menyebabkan batuan tersebut berubah menjadi batu pasir yang rapuh.
Baca Juga: Misteri 61 Tato di Tubuh Otzi, Mumi Manusia Es Berusia 5.300 Tahun
"Ini tidak terlalu umum, tetapi itu terjadi, terutama di iklim panas dan lembab," kata Bengtson.
Dengan membandingkan sampel dengan batuan dan fosil lain di daerah tersebut, dan penanggalan uranium-timbal dengan mineral-mineral yang ditemukan di liang-liang tersebut, tim memperkirakan lubang-lubang itu dibuat 40 hingga 50 juta tahun yang lalu.
Tim menemukan bahwa batu pasir itu kemudian mengeras karena kondisi daerah yang kering. Hal ini memberi kesan bahwa liang-liang tersebut telah dibuat jauh lebih awal dari yang sebenarnya.
Baca Juga: Misteri Sinar Gamma: Lubang Hitam yang Mengantuk Bisa Jadi Jawabannya
Tim tidak yakin hewan-hewan tertentu apa yang menggali lubang-lubang itu, karena liang-liang tersebut terlihat berbeda tergantung pada sedimen tempat lubang-lubang itu dibuat. Namun Bengtson mengatakan hewan-hewan itu kemungkinan besar adalah krustasea.
Anthony Shillito dari University of Oxford di Inggris mengatakan ini adalah misteri yang perlu dipecahkan. "Fakta bahwa para penulis studi sekarang telah menunjukkan bahwa liang-liang itu kemungkinan besar hanya berusia 50 juta tahun, jauh lebih cocok dengan pemahaman kita saat ini tentang evolusi hewan-hewan awal," katanya.
Laporan studi terkait liang-liang tersebut telah terbit di jurnal PNAS baru-baru ini. Laporan studi itu bertajuk "Eocene animal trace fossils in 1.7-billion-year-old metaquartzites".
Source | : | new scientist,PNAS |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR