Di ruang pamernya, terdapat koleksi songket dengan aneka motif. Sekilas tidak ada perbedaan mutu antara satu kain songket dengan yang lain. Lantaran itu mesti jeli melihat perbedaan kecil setiap kain.
Kain songket yang bermotif sama belum tentu nilai harganya sama. Kalau benang emasnya bagus, ditenun rapi dan halus, pasti harganya lebih mahal—meski warna dan motifnya sama.
Pemesan yang datang ke Azizah Songket bisa melihat sendiri kualitas benang dan kehalusan tenunan, sehingga bisa menilai sendiri harga yang pantas. "Di sini transparan. Benangnya bisa dilihat, hasilnya juga bisa dinilai. Semua bisa dilihat sendiri."
Eva menyediakan wadah penyimpan kain songket agar benang emasnya awet. "Kain songket jangan dilipat, tapi digulung, dan dimasukkan ke kotak. Di dalam kotak diberi cengkih dan butiran merica. Kalau ada silica gel bisa juga," saran Eva.
Bila dilipat, benang emas akan mudah patah. Setiap bulan, kain songket sebaiknya diangin-anginkan. "Jangan dijemur langsung. Kalau bernoda, dry clean bagian yang ada nodanya saja."
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR