Selaras dengan pendapat Klüver, Cronk dan Leech berpendapat gen manusia yang lebih purba memicu otak untuk mengembangkan pemikiran budaya ini. Apa yang ada dalam pikiran manusia terus bermunculan, diterapkan, dan diwariskan dalam setiap kelompok untuk dianggap ideal.
Pada situasi yang lebih kompleks seperti saat ini, latar belakang pemahaman kita sangat beragam dan membuat besar kemungkinan perubahan pandangan setiap individu manusia.
"Proses pembuatan kebijakan di dalam pemerintahan memberikan banyak sekali contoh psikologi koalisi yang fleksibel, sebagian karena preferensi aktor politik sering kali beririsan, seperti halnya dalam kasus perubahan hukum," terang Cronk dan Leech dalam makalah.
"Lawan dalam satu masalah mungkin setuju pada Anda dalam masalah lain."
Itulah kisah bagaimana asal mula manusia mulai berpolitik. Dan hingga saat ini, kajian politik yang merupakan lingkup ilmu sosial terus berjalan untuk menemukan kondisi yang bisa menampung banyak pihah dan berkeadilan.
Baca Juga: Kajian Baru: Budaya Lebih Berperan dalam Evolusi Manusia daripada Gen
Source | : | Science Direct,NCBI,pubmed.ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR