Melansir The Jerusalem Post bangunan ini memiliki ukuran 15 meter kali 15 meter dengan tujuh kamar. Tangga yang kemungkinan terhubung ke lantai dua masih terlihat dan terpelihara dengan baik. Balok yang terbakar menawarkan gambaran dramatis tentang saat-saat terakhirnya.
“Bangunannya menyajikan lapisan kehancuran yang jelas, terpelihara karena daerah itu tidak ditempati kembali. Kemungkinan atapnya runtuh terlebih dahulu dan kemudian bagian tertinggi dari dinding mengikuti,” ujar Ahinoam Montagu.
Dinding luar memiliki lebar tidak kurang dari tiga meter. Situs ini terletak di puncak bukit tinggi yang memberikan pemandangan jalan utama kuno. Bangunan menghadap langsung ke Maresha, ibu kota Idumea pada periode Helenistik.
Baca Juga: Operasi Badr, Serangan Mesir Saat Israel Merayakan Hari Yom Kippur
Para arkeolog juga menemukan ratusan pecahan tembikar dan beberapa koin yang memungkinkan mereka menentukan tanggal bangunan dengan tepat. Di antara aretefak yang ditemukan juga terdapat beberapa kendi kecil yang terpelihara dengan baik.
Kendi tersebut sering digunakan untuk menyimpan cairan mahal. Mungkin tidak begitu berbeda dari kendi kecil yang menurut tradisi Yahudi berperan dalam keajaiban Hanukkah, di mana sebuah kendi kecil berisi minyak zaitun murni yang terus terisi untuk memungkinkan menorah di Kuil Suci di Yerusalem menyala selama delapan hari.
Para ahli memiliki teori bahwa Seleukia memblokir pintu masuk benteng dan melarikan diri ke kota ketika musuh mereka mendekat. Ketika orang-orang Hasmonean mencapai bangunan, mereka membakarnya. Ahinoam Montagu mengatakan interpretasi mereka bahwa tidak ada pertempuran yang terjadi di benteng didukung oleh fakta tidak ada sisa-sisa manusia yang ditemukan.
“Kami hanya menemukan beberapa tulang hewan dan potongan pedang. Jika pertempuran terjadi di sini, akan lebih banyak sisa-sia termasuk, sisa-sisa manusia dan artefak,” ujar direktur penggalian atas nama IAA ini.
Ia melanjutkan tujuannya adalah untuk menyelesaikan mengunkap lapisan kehancuran dan menemukan lebih banyak artefak. Setelah penggalian selesai, situs ini akan dibuka untuk umum.
Tidak lama lagi, orang-orang Yahudi akan merayakan Hanukkah, direktur umum IAA, Eli Eskozido mengatakan tema utama dari perayaan ini adalah kekalahan Hasmonean dari Helenis, mengarah pada pembentukan entitas Yahudi yang berdaulat.
Baca Juga: Penemuan Terbaru: Gereja Bizentium di Israel 'Untuk Seorang Martir'
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | The Jerusalem Post,Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR