Tom Stapledon, pensiunan teknisi TV dan penjaga toko, adalah salah satu orang yang teratur melakukan penggalian. Dia menjelaskan bagaimana tes pendahuluan batang besi yang ditancapkan pada puing mengungkapkan kedalaman ruangan.
"Mereka menempatkan batang tiga meter dan tidak menyentuh dasar. Mereka kemudian menggunakan batang sepanjang 4,6 meter dan tetap tidak menyentuh dasar," katanya.
Hanya batang enam meter yang akhirnya mengenai lantai padat, pada kedalaman 5,8 meter. Penggalian tidak mudah dilakukan. Selain kebutuhan akan kekuatan manusia, para sukarelawan juga harus mendapatkan izin khusus pemerintah kota setempat untuk menggali ke arah yang baru. Kadang-kadang, izin tidak diberikan karena alasan keamanan.
"Terdapat rumah susun dan hal-hal lain di atas kami. Kami tidak bisa terlalu banyak menggali," kata Bridson sambil tertawa dan menunjuk ke jalur yang terbuka sebagian menuju tempat penuh puing.
Meskipun demikian, Stapledon melihat ke satu terowongan yang tertutup di bawah sebuah jalan. Tim memperkirakan terowongan ini akan mengarah ke sistem lain yang masih belum ditemukan. Sementara mereka menggali, para sukarelawan mencatat semua benda yang ditemukan.
Sampai sejauh ini mereka menemukan botol tinta yang pernah dipakai murid sekolah, botol untuk bir sampai ke racun, botol selai, keramik Royal Infirmary Liverpool, kerang, pispot, tulang binatang dan ratusan pipa tanah liat - barang-barang rumah tangga yang menceritakan sejarah masyarakat Liverpool selama lebih dua abad yang tidak bisa dijelaskan koleksi manapun.
"Ini adalah pelajaran sejarah," kata Stapledon sambil menunjukkan ke temuan favoritnya, sebuah cangkir perayaan penobatan Edward VII pada tahun 1902.
Dia mengangkat benda itu ke cahaya dan gambar Raja Edward VII terlihat pada dasar cangkir.
"Sangat indah," katanya. "Saya pikir kami belum pernah menemukan hal sejenis ini."!break!
Keberadaan terowongan kemungkinan akan menjadi pelajaran sejarah - tetapi sebagian besar adalah sebuah misteri. Dilahirkan di Inggris pada tahun 1769, Joseph Williamson, adalah seorang pedagang tembakau yang berhasil. Dia menanam uangnya kembali ke daerah setempat, Edge Hill, dengan mempekerjakan warga untuk membangun rumah.
Setelah Perang Napoleon, pengangguran meningkat di Inggris; Williamson diduga melihat kesempatan untuk membantu dengan melibatkan mereka pada pembangunan daerah itu. Kemungkinan karena inilah dia dijuluki ‘The King of Edge Hill’.
Dia juga memerintahkan pembangunan terowongan. Salah satu pintu masuk ke dalam sistem itu ditemukan di lantai bawah tanah bekas rumahnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR