Jaringan terowongan berumur 200 tahun ada di bawah jalan-jalan kota Liverpool, Inggris timur laut - dan tidak seorangpun mengetahui alasan keberadaannya. Tidak ada hembusan udara. Tidak ada suara. Kadang-kadang, suara tetesan air terdengar jatuh di batu, bergema.
Di suatu tempat, entah bagaimana caranya, embun bisa masuk. Tetapi sebagian besar tempat itu kering. Jika tidak terdapat lampu listrik, terowongan 200 tahun di bawah jalan Liverpool ini akan menjadi sangat gelap dan sangat sepi.
"Saya masih tidak bisa mengatasi pakis dan lumut," kata Dave Bridson, seorang ahli sejarah setempat dan manajer pusat warisan Williamson Tunnels di Liverpool.
Dia menunjukkan tempat dimana air muncul lewat batu yang keropos, menghidupkan lumut hijau muda yang segera tumbuh di dekat bohlam. Sejak lampu ditempatkan di terowongan yang sejak lama hilang, sejumlah tanaman mulai muncul. Meskipun demikian diperlukan waktu bertahun-tahun agar cahaya muncul.
Dari semua proyek engineering di pusat industri Liverpool - seperti jaringan kereta penumpang tenaga uap pertama dunia - pembangunan terowongan Williamson pada permulaan abad ke-19 adalah yang paling penuh misteri. Pelindung proyek terowongan, pedagang tembakau Joseph Williamson, sangat merahasiakan tujuannya. Sampai hari inipun, tidak seorangpun yakin akan kegunaannya. Tidak seorangpun juga yakin jumlah terowongan yang ada, tersebar di bawah daerah Edge Hill.
Sementara itu selama berabad-abad, terowongan tersebut dikubur karena penduduk setempat mengeluhkan bau tidak sedap dari gua yang sejak lama dijadikan tempat pembuangan sampah, mulai dari rongsokan rumah tangga sampai sampah manusia.
"Banyak orang mengetahui terowongan, tetapi sampai sejauh ini - mereka hanya mengetahui atau pernah mendengarnya," jelas Les Coe, anggota pertama Friends of Williamson Tunnels (FoWT).
“Dibiarkan begitu saja. Tetapi kami memutuskan untuk mencarinya.”!break!
Pada musim panas tahun 2001, Coe dan sekelompok kecil penyelidik "membobol" sebuah tempat dimana diduga terdapat terowongan di daerah Paddington, Edge Hill. Dengan bantuan penggali, mereka membuat lubang kecil pada atap sebuah gudang, yang ternyata adalah tingkat atas sistem terowongan. Coe dan sejumlah orang lainnya masuk dengan bantuan tali. Ruang tersebut penuh dengan tumpukan tinggi puing sehingga tidak mungkin untuk jalan berdiri. Tetapi para penjelajah tetap gembira.
"Sangat menyenangkan saat kami menemukan tempat masuk itu," ingat Coe.
Pada akhirnya, tiga tempat berbeda menjadi akses ke sejumlah bagian terowongan. Tetapi menggali tempat ini - dan sampai sekarang masih - merupakan suatu hal yang sulit. Dalam 15 tahun terakhir, tim sukarelawan menggali dua kali seminggu, memindahkan lebih dari 120 bak sampah.
Mereka mengungkap sistem gudang yang terlupakan, dan dalam beberapa kasus, beberapa tingkat terowongan - sebagian dengan tangga batu ke bagian yang lebih dalam. Terdapat juga terowongan penuh sampah yang bercabang ke sejumlah arah; tidak jelas seberapa jauh atau akan berakhir dimana.
Tom Stapledon, pensiunan teknisi TV dan penjaga toko, adalah salah satu orang yang teratur melakukan penggalian. Dia menjelaskan bagaimana tes pendahuluan batang besi yang ditancapkan pada puing mengungkapkan kedalaman ruangan.
"Mereka menempatkan batang tiga meter dan tidak menyentuh dasar. Mereka kemudian menggunakan batang sepanjang 4,6 meter dan tetap tidak menyentuh dasar," katanya.
Hanya batang enam meter yang akhirnya mengenai lantai padat, pada kedalaman 5,8 meter. Penggalian tidak mudah dilakukan. Selain kebutuhan akan kekuatan manusia, para sukarelawan juga harus mendapatkan izin khusus pemerintah kota setempat untuk menggali ke arah yang baru. Kadang-kadang, izin tidak diberikan karena alasan keamanan.
"Terdapat rumah susun dan hal-hal lain di atas kami. Kami tidak bisa terlalu banyak menggali," kata Bridson sambil tertawa dan menunjuk ke jalur yang terbuka sebagian menuju tempat penuh puing.
Meskipun demikian, Stapledon melihat ke satu terowongan yang tertutup di bawah sebuah jalan. Tim memperkirakan terowongan ini akan mengarah ke sistem lain yang masih belum ditemukan. Sementara mereka menggali, para sukarelawan mencatat semua benda yang ditemukan.
Sampai sejauh ini mereka menemukan botol tinta yang pernah dipakai murid sekolah, botol untuk bir sampai ke racun, botol selai, keramik Royal Infirmary Liverpool, kerang, pispot, tulang binatang dan ratusan pipa tanah liat - barang-barang rumah tangga yang menceritakan sejarah masyarakat Liverpool selama lebih dua abad yang tidak bisa dijelaskan koleksi manapun.
"Ini adalah pelajaran sejarah," kata Stapledon sambil menunjukkan ke temuan favoritnya, sebuah cangkir perayaan penobatan Edward VII pada tahun 1902.
Dia mengangkat benda itu ke cahaya dan gambar Raja Edward VII terlihat pada dasar cangkir.
"Sangat indah," katanya. "Saya pikir kami belum pernah menemukan hal sejenis ini."!break!
Keberadaan terowongan kemungkinan akan menjadi pelajaran sejarah - tetapi sebagian besar adalah sebuah misteri. Dilahirkan di Inggris pada tahun 1769, Joseph Williamson, adalah seorang pedagang tembakau yang berhasil. Dia menanam uangnya kembali ke daerah setempat, Edge Hill, dengan mempekerjakan warga untuk membangun rumah.
Setelah Perang Napoleon, pengangguran meningkat di Inggris; Williamson diduga melihat kesempatan untuk membantu dengan melibatkan mereka pada pembangunan daerah itu. Kemungkinan karena inilah dia dijuluki ‘The King of Edge Hill’.
Dia juga memerintahkan pembangunan terowongan. Salah satu pintu masuk ke dalam sistem itu ditemukan di lantai bawah tanah bekas rumahnya.
Tetapi mengapa terowongan? Apakah dia meminta mereka membuat terowongan hanya karena agar dapat membayar mereka? Ini luar biasa. Tetapi tidak ditemukan catatan dari zaman Williamson yang dapat menerangkan alasan pembangunannya. Yang terjadi adalah, generasi sesudahnya dan para sejarahwan harus menduga, sehingga muncul berbagai spekulasi.
Williamson kemungkinan menginginkan jalur rahasia untuk mencapai berbagai gedungnya di Edge Hill. Atau dia kemungkinan seorang penyelundup yang memerlukan terowongan untuk melakukan operasi rahasianya. Atau mungkin dia dan istrinya anggota kelompok keagamaan fanatik yang memperkirakan akhir dunia dan terowongannya dirancang sebagai perlindungan dari akhirat. Seseorang menyebutkan hal ini di TV dan pandangan itu terus hidup.
Tetapi Bridson mengatakan," Dia penganut Kristen yang taat dan anggota Gereja Anglikan Inggris, Church of England.”
Pekerja yang membangun terowongan sekarang mengembangkan teori yang lebih memuaskan. Bridson menunjukkan sejumlah tanda pada batu yang menurutnya mengisyaratkan penambangan.
Terdapat saluran pembuangan air hujan dari batu tempat kerja buruh, potongan batu dimana batu pasir kemungkinan dipotong, dan sejumlah lubang di dinding dimana kait kemungkinan ditancapkan untuk membantu pengambilan batu yang biasanya dipakai untuk material bangunan.
Bridson meyakini sebelum Williamson, lubang di tanah sudah ada. Tetapi Williamson yang berpikir membuat langit-langit melengkung di atasnya dan menutupnya. Bangunan lain kemudian bisa didirikan di atas tanah.
Jika ini penjelasannya, maka terkait dengan reklamasi tanah, Williamson melakukan sesuatu yang lebih maju dari masanya, kata Bridson. Pekerjaan ini kemungkinan mempercepat pembangunan daerah, yang tanpa inovasi ini, akan terbengkalai selama bertahun-tahun.
Williamson juga dipandang maju terkait dengan rancangannya. Diperlukan waktu yang lama untuk mengisi parit di permulaan tahun 1800-an, karena keterbatasan sarana perhubungan, karena itulah Williamson menggunakan lengkungan.!break!
Dan seperti catatan Bridson, dia telah melakukan hal ini selama bertahun-tahun sebelum terowongan kereta dan jembatan dibangun di Inggris. Lengkungan tersebut "masih ada 200 tahun kemudian, tanpa perlu dipelihara," katanya. "Kecuali yang rusak."
Saat ini, teori reklamasi tambang masih tetap sebuah teori. Bridson berharap suatu hari dia akan menemukan setumpuk surat dan dokumen tulisan tangan Williamson yang menjawab berbagai perdebatan.
"Sebagian dari diri saya masih mengharapkan hal itu," katanya. Tetapi dia mengakui kemungkinan besar sulit menemukan hal itu.
Dan hal ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk. Tom Stapledon mengatakan para sukarelawan seringkali memperdebatkan apakah mereka akan senang jika dokumen Williamson ditemukan.
Tetapi jika hal tersebut tidak pernah ditemukan, misteri akan terus ada, mendorong sejumlah orang untuk tetap menggali setiap minggu. Misteri inilah yang mendorong mereka. Penggali Williamson Tunnel hampir semuanya adalah pensiunan, warga Liverpool yang memiliki cukup waktu dan rasa ingin tahu untuk melakukan proyek ini. Warga yang lebih muda, kata Stapledon, kadang-kadang diminta untuk menjadi sukarelawan, tetapi mereka berhenti setelah beberapa minggu.
"Mereka tidak memiliki stamina seperti yang kami punyai," katanya.
Dua ratus tahun setelah Williamson menawarkan pekerjaan kepada warga Edge Hill, terowongannya tetap membuat sibuk penduduk lokal. Sekarang, di akhir hari penggalian yang panjang; sebuah bak kembali dipenuhi sampah. Pelindung besi yang menutupi salah satu pintu masuk terowongan telah digembok.
Stapledon memeriksanya. "Sudah aman," katanya.
Hanya sedikit tanda yang menunjukkan adanya terowongan bagi orang-orang yang melewatinya. Tetapi terowongan tetap ada di bawah sana, di bawah kaki dan rumah penduduk Edge Hill. Dan sepertinya, terowongan Liverpool yang hilang, akhirnya telah mengungkapkan rahasianya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR