Cara untuk memahami soal keragaman genetik yang tinggi ini adalah dengan menggunakan semangkuk cokelat M&M. Gen diwakili oleh cokelat yang berwarna-warni. Segenggam cokelat diambil dari mangkuk adalah orang yang memisahkan diri dari populasi manusia asli. Kelompok ini mungkin hanya memiliki beberapa warna cokelat di dalamnya. Sedangkan mangkuk asli memiliki semua warna. Inilah yang terjadi pada Khoe-San.
Namun terlepas dari kedekatan kelompok ini dengan "tempat lahir manusia" dan keragaman genetik, masih belum jelas apakah mereka dapat diidentifikasikan sebagai pribumi genetik.
Pertama, para peneliti tidak tahu pasti bahwa Afrika bagian selatan adalah tempat lahir umat manusia. Beberapa ilmuwan berpikir bahwa manusia pertama kali berevolusi di Afrika Timur, kata Reynolds. Belum ada cukup bukti arkeologis di kedua wilayah tersebut untuk memastikan di mana Homo sapiens pertama kali muncul.
Bahkan ada kemungkinan manusia berevolusi di Afrika barat, kata Mark Stoneking, ahli genetika molekuler di Institut Max Planck, Jerman. Lingkungan yang berbeda menghasilkan kondisi sisa-sisa fosil yang berbeda. Ini dapat memengaruhi daya tahan fosil tersebut. Jadi, jika fosil tidak ditemukan, bukan berarti manusia tidak berada di sana. Bisa jadi fosil hancur atau belum ditemukan.
Stoneking tidak setuju tentang anggapan Khoe-San sebagai pribumi. Menurutnya, setidaknya secara ilmiah, tidak ada pribumi yang tersisa hingga saat ini.
"Orang-orang selalu bergerak," kata Stoneking. Penelitian genetiknya baru-baru ini tentang populasi di seluruh Asia telah menunjukkan bahwa ada sentuhan dari hampir semua orang pada orang lain.
Baca Juga: Di Bawah Pergelangan Tangan Kita, Ada Bukti Manusia Masih Berevolusi
Semua populasi manusia telah melakukan kontak dengan orang lain, termasuk Khoe-San, katanya. Ini ditunjukkan dengan bukti dalam gen, budaya, dan bahasa mereka.
Manusia purba bergerak secara luas di sekitar Afrika selama lebih dari 100.000 tahun sebelum meninggalkan Afrika. Mereka mungkin pindah dari Afrika Timur ke Timur Tengah, kata Stoneking. Sepertinya tidak lama kemudian, manusia menuju ke tenggara di sepanjang pantai India.
Selama pergerakan akan ada pertukaran besar DNA. Dua komponen ini, gerakan dan pertukaran, adalah apa yang dia lihat sebagai karakteristik yang menentukan spesies manusia.
"Yang suka dilakukan manusia adalah bermigrasi dan berhubungan seks," kata Stoneking. Dan sepertinya kesukaan ini sudah ada sejak dahulu kala.
Baca Juga: Teori Kognisi Komplementer, Rantai Pelengkap Teka-teki Evolusi Manusia
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR