Berkowitz menjelaskan, kota dengan ketahanan yang tangguh adalah kota yang memiliki kemampuan dalam menanggapi keadaan darurat dengan baik serta memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
Tantangan program 100RC tahun ini, yang diikuti lebih dari 90 negara di enam benua dunia, merupakan yang paling kompetitif dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Jakarta terpilih dari lebih 325 kota yang terdaftar dalam seleksi tahun ini dengan penilaian berdasarkan pada keinginan, kemampuan dan kebutuhan untuk menjadikan kotanya memiliki
ketahanan dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Kota yang bergabung dalam jaringan 100RC dipilih berdasarkan rekomendasi dari dewan juri yang mewakili berbagai negara di dunia, antara lain A. Eugene Kohn, Chairman dari Kohn Pedersen Fox Associates, Acha Leke, Direktur di McKinsey & Co Africa, Co-Founder dari African Leadership Network, dan Ann Fudge, Vice-Chair and Senior Independent Director dari Unilever.
Dalam beberapa bulan ke depan, sebagai bagian dari jaringan program 100RC, Jakarta akan resmi menerima dana hibah yang dapat digunakan untuk menunjuk dan melantik seorang Chief Resilience Officer.
Setiap anggota baru dalam program 100RC juga akan memperoleh akses ke 100RC Platform Partners yang ada di sektor swasta, publik, akademik, pemerintahan, dan organisasi nirlaba.
Platform Partners ini menyediakan perangkat dan layanan yang bernilai lebih dari 180 miliar dollar AS dari berbagai bidang seperti keuangan, teknologi, infrastruktur, penggunaan lahan, serta ketahanan sosial dan komunitas.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR