Mereka dijual untuk dijadikan pembantu rumah tangga, pelacur, nikah paksa, atau sebagai bayaran untuk menyelesaikan perseteruan dengan suku lain.
4. Banglades
Indeks Perbudakan Global mencatat sebanyak 1.531.500 penduduk Bangladesh bekerja sebagai budak.
Hampir 80 persen di antaranya adalah buruh paksa, sementara sisanya dijual untuk dinikahkan atau dijadikan pekerja seks.
Saat ini Bangladesh mencatat 390.000 perempuan menjadi korban pelacuran paksa.
5. Uzbekistan
Uzbekistan adalah produsen kapas terbesar keenam di dunia. Selama musim panen ratusan ribu penduduk dipaksa bekerja tanpa bayaran.
Pemerintah berupaya memerangi praktik tersebut. Namun Indeks Perbudakan Global 2016 mencatat tahun lalu sebanyak 1.236.600 penduduk masih bekerja sebagai budak di Uzbekistan.
6. Korea Utara
Berbeda dengan negara lain, sebanyak 1.100.000 budak di Korea Utara bukan bekerja di sektor swasta, melainkan untuk pemerintah.
Eksploitasi buruh oleh Pemerintah Pyongyang sudah lama menjadi masalah.
Saat ini sebanyak 50.000 buruh Korut dikirim ke luar negeri oleh pemerintah untuk bekerja dengan upah minim.
Program tersebut mendatangkan lebih dari dua miliar dollar AS ke dalam kas negara itu.
7. Rusia
Pasar tenaga kerja Rusia yang mengalami booming sejak beberapa tahun silam. Banyak terjadi penyerapan tenaga kerja dari berbagai negara bekas Uni Sovyet seperti Ukraina, Uzbekistan, Azerbaidjan atau bahkan Korea Utara.
Saat ini sebanyak 1.048.500 buruh paksa bekerja di Rusia.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR