Siapa sangka, ilalang yang biasanya hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak, ternyata bisa diolah menjadi bahan bakar dan kerupuk. Ide inovatif tersebut dikemukakan oleh tim SMA Negeri 2 Medan dalam kompetisi Toyota Eco Youth (TEY) 10.
Dengan ide proyek tersebut, tim yang terdiri dari Khairani Lestari dan Meisy Thiany, serta satu guru pendamping berhasil lolos ke babak 25 besar.
Melalui proyek tersebut, tim berupaya mengubah pemanfaatan ilalang yang sering kali tidak terlalu optimal, menjadi sesuatu yang mempunyai nilai dan manfaat yang besar, bahkan bisa menjadi ladang untuk berwirausaha, seperti bahan bakar bioetanol dan kerupuk.
“Kami menggunakan hampir seluruh bagian ilalang, mulai dari akar hingga daun. Akar yang mengandung khasiat obat, kami olah menjadi bahan campuran kerupuk. Daunnya yang kaya akan selulosa, kami olah jadi bahan bakar bioetanol. Jadi, tidak ada bagian yang tidak kami olah,” papar Khairani.
Setelah terpilih menjadi finalis 25 besar TEY 10, Khairani dan Meisy langsung mengambil langkah untuk merealisasikan dan mengembangkan proyek mereka dengan cara mencari mitra kerja, merekrut tim khusus, berkoordinasi dengan pihak sekolah, dan lain sebagainya.
Tim berharap, proyek mereka bisa berjalan lancar dan bermanfaat untuk lingkungan sekolah dan sekitarnya.
“Kami juga berharap, dengan adanya proyek ini, kami bisa memotivasi teman-teman di sekolah untuk terus berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan yang ada di sekolah dan sekitarnya dan mengubahnya menjadi suatu hal yang bermanfaat,” tutup Khairani.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR