Bagge tidak menemukan nano protuberances di antara spesies lain yang ia pelajari, namun ia menemukan sesuatu yang sama menariknya: lapisan bola mikroskopis yang menyelimuti tubuh hyperiidae. Bagge meyakini bahwa bola-bola mikro tersebut merupakan organisme hidup.
“Kami memiliki gambar bakteri pada mikroskop elektron, dan mereka terlihat sangat mirip dengan bakteri. Seperti layaknya bakteri, bola-bola mikro itu juga bereproduksi dengan membelah diri,” lanjutnya.
Dengan menggunakan model komputer, Bagge mengukur sifat bola mikro tersebut dan menemukan bahwa mereka bisa mengurangi pantulan cahaya hingga empat kali lipat. Ia menduga kedua organisme tersebut memiliki hubungan simbiosis mutualisme: krustasea mendapatkan jubah anti-refleksi, sementara bakteri mendapatkan rumah yang selalu bergerak.
Bagge berencana untuk melanjutkan penelitiannya dan mengumpulkan lebih banyak spesimen. Tugas yang benar-benar menantang, karena hewan-hewan ini hampir bisa dikatakan tak kasat mata.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR