Hidup akan berjalan seperti biasa di Bumi -- dengan berbagai macam masalah dan pekerjaan yang menumpuk. Namun, di langit sana, hal-hal indah dapat dilihat dan ditemukan lagi pada 2018. Berikut tujuh fenomena angkasa yang akan terjadi di tahun depan:
Gerhana
Kita tidak akan melihat gerhana matahari total lagi di 2018. Meskipun begitu, ada tiga gerhana matahari sebagian dan dua gerhana bulan total yang bisa dilihat dari berbagai tempat di dunia.
Hujan Meteor
Setiap tahun, terjadi beberapa hujan meteor. Jika menangkap momen tersebut dengan kamera, Anda akan mendapatkan hasil foto yang spektakuler.
(Baca juga: Mengapa Meteor Dapat Meledak Saat Melewati Atmosfer?)
Dua hujan meteor terbaik yang wajib Anda lihat adalah Perseid dan Geminid. Perseid akan muncul di langit malam pada 12-13 Agustus dengan 60 meteor per jam. Sementara Geminid akan menyapa pada 13-14 Desember dengan 120 meteor per jam.
Jika Anda ingin menyaksikan hujan meteor sebanyak mungkin, lihat tanggal-tanggalnya di sini.
Lubang hitam
April tahun ini, proyek multi teleskop bernama Event Horizon Telescope berusaha untuk memotret cakrawala peristiwa lubang hitam. Pada pertengahan 2018, diperkirakan kita bisa melihat gambar pertama lubang hitam Sagitarius A tersebut.
Eksplorasi Bulan
Ini memang belum pasti, namun sepertinya penduduk Bumi akan berkunjung lagi ke Bulan. Orang terakhir yang menginjakkan kaki di Bulan adalah Eugene Cernan, astronaut NASA, pada 1972.
Di 2018 mendatang, India untuk pertama kalinya dalam sejarah, akan menempatkan rover di Bulan. Tiongkok dengan Chang’e 4 dan Chang’e 5-nya juga akan melakukan misi eksplorasi.
Sementara itu, SpaceX bahkan mengatakan bahwa mereka memiliki rencana untuk meluncurkan paket wisata ke Bulan bagi warga biasa (bukan astronaut). Menggunakan wahana antariksa yang beroperasi tanpa pilot, SpaceX memungkinkan Anda mengelilingi Bulan selama seminggu.
(Baca juga: Ilmuwan, Visioner, Pendukung, Pemimpi: Raihlah Bulan, Sekali Lagi)
Bertemu asteroid
Pada 2018, dua penjelajah asteroid akan bertemu dengan ‘target’nya. Di Juni, Hayabusa 2 milik JAXA, yang diluncurkan pada 2014 akan bertemu dengan asteroid Ryugu.
Sementara pada Agustus, OSIRIS-REX dari NASA akan bertemu dengan asteroid dekat Bumi, Bennu.
Ledakan kembang api pulsar
Di tahun depan, pulsar, bintang neutron yang berotasi dengan cepat, akan terbang melintasi salah satu bintang paling terang di galaksi. Ketika itu terjadi, akan ada ledakan kembang api astrofisika yang membantu para peneliti mengukur massa, gravitasi, medan magnet, dan angin bintang.
Satelit planet Merkurius
Pada 2018, ESA dan JAXA meluncurkan misi bersama mereka – BepiColombo, yang akan menjadi satelit Merkurius, planet paling dekat dengan Matahari. Meskipun satelit ini tidak akan sampai Merkurius sebelum 2025, namun ini tetap menjadi fenomena penting yang harus kita tunggu.
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR