Dia bahkan menjadi pembawa acara TV khusus 90 menit tahun 1984 yang berjudul Samantha Smith Goes to Washington—Campaign 84, di mana dia mewawancarai kandidat presiden.
Di Amerika Serikat, beberapa orang mencapnya sebagai patsy untuk komunis dan mengklaim bahwa propagandis Soviet hanya menggunakan dia untuk tujuan mereka sendiri.
Meski begitu. antusiasme Samantha dan optimismenya menular, memikat kebanyakan orang Amerika dan jutaan orang lain di seluruh dunia untuk turut mendorong agar tidak terjadi perang nuklir.
Selama dua tahun berikutnya, Smith menjadi duta besar tidak resmi Amerika Serikat, berbicara kepada komunitas masyarakat di seluruh Amerika dan di negara-negara asing, seperti Jepang.
Baca Juga: Kecelakaan Pesawat: Berapa Besar Peluang Kita Untuk Selamat?
Baca Juga: Tujuh Langkah Bertahan Hidup Saat Mengalami Kecelakaan Pesawat
Baca Juga: Mungkinkah Memasang Parasut pada Pesawat Supaya Penumpang Selamat?
Baca Juga: Lima Penyebab Kecelakaan Pesawat yang Paling Umum Terjadi di Dunia
"Pada 25 Agustus 1985, saat bepergian dengan ayahnya menggunakan pesawat, pesawat kecil mereka jatuh," terang Richburg.
Sebuah pesawat Bar Harbor Airlines jatuh saat mencoba mendarat pada minggu malam, menewaskan delapan orang di dalamnya, termasuk Samantha Smith dan ayahnya di dalamnya.
Meski dinyatakan tewas, namun, warisan Smith tetap hidup. Ibunya memulai Samantha Smith Foundation, yang bertujuan menyatukan orang-orang dari berbagai negara dan budaya untuk berbagi pengalaman.
Secara khusus, yayasan mengadakan program pertukaran pelajar dengan Uni Soviet. Di Uni Soviet, berita kematian Smith disambut dengan duka yang mendalam.
Pemerintah Rusia menanggapi dengan mengeluarkan cap khusus untuk menghormatinya dan menamai gunung dengan nama gadis muda itu, Samantha Mountain atau Gunung Samantha.
Source | : | Washington Post |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR