Baca Juga: Ketahanan Pangan di Masa Jawa Kuno dari Prasasti dan Manuskrip Semasa
Baca Juga: Annabel Gallop: Butuh Langkah Baru untuk Menjaga Surat Piagam Jambi
Baca Juga: Benarkah Tsunami Aceh Telah Diramalkan Dalam Manuskrip Kuno?
Cheshire juga menjelaskan lebih lanjut, “Ini menggunakan bahasa yang sudah punah. Alfabetnya adalah kombinasi dari simbol yang tidak dikenal dan lebih akrab. Ini tidak menyertakan tanda baca khusus, meskipun beberapa huruf memiliki varian simbol untuk menunjukkan tanda baca atau aksen fonetik.”
Semua huruf dalam huruf kecil dan tidak ada konsonan ganda. Ini termasuk diftong, triftong, quadriphthong dan bahkan quintiphthong untuk singkatan komponen fonetik. Ini juga mencakup beberapa kata dan singkatan dalam bahasa Latin.
Cheshire selanjutnya berencana untuk menerjemahkan seluruh manuskrip dan menyusun leksikon, yang diakui Cheshire. Ini akan memakan waktu, karena manuskripnya berkompromi lebih dari 200 halaman.
Sejarah Migrasi Manusia Modern di Indonesia Terungkap! Ada Perpindahan dari Papua ke Wallacea
Source | : | Tech Explorist |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR