Akan tetapi berbeda darinya dengan memiliki mata yang lebih besar dan garis coklat reguler yang berkesinambungan pada setiap sisi dorsolateral tubuh.
"Penemuan Gloydius lateralis memberikan wawasan baru tentang keragaman dan pola distribusi ular pit viper Asia," kata para peneliti.
Ular pit viper atau disebut juga ular beludak, adalah sekelompok ular berbisa, familia Viperidae. Mereka yang ditemukan hampir di seluruh bagian dunia kecuali Antarktika, Australia, Irlandia, Madagaskar dan Selandia Baru. Termasuk juga berbagai pulau terisolasi seperti Hawaii, dan kawasan dingin di atas Lingkar Kutub.
Semua jenis ular beludak memiliki taring yang panjang yang berguna menyuntikkan bisa (racun). Ular ini biasanya memakan binatang mengerat dan binatang kecil lainnya.
"Pembentukan Dataran Tinggi Qinghai-Tibet mungkin menjadi salah satu faktor kunci isolasi geografis ular berbisa alpine pit di Tiongkok barat daya."
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Sustainability: Arkeolog Berhasil Ungkap Hubungan antara Kesenjangan dan Keberlanjutan
Source | : | Sci News,ZooKeys |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR