Nationalgeographic.co.id—Apa pun aktivitasnya, dan siapa pun orangnya, ternyata setiap manusia mempunyai batasan fisik yang sama, tidak peduli itu atlet atau bukan. Setiap orang mencapai batas metabolisme yang sama, tingkat pengerahan tenaga maksimum yang dapat dipertahankan manusia dalam jangka panjang.
Fakta tersebut berdasarkan analisis dari para ilmuwan di Duke University selama beberapa acara olahraga terpanjang dan paling melelahkan di dunia. Hal tersebut kemungkinan karena kendala pada kemampuan saluran pencernaan untuk memecah makanan.
Menurut penelitian tersebut, ketika datang ke aktivitas fisik yang berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu dan berbulan-bulan, manusia ternyata hanya dapat membakar kalori 2,5 kali tingkat metabolisme istirahat mereka.
Itu adalah energi yang digunakan untuk aktivitas metabolisme tubuh. Bahkan para pelari maraton tercepat di dunia sekalipun tidak mampu melampaui batas itu, demikian temuan para peneliti.
Penelitian tersebut menjawab pertanyaan batasan kemampuan manusia yang kerap diuji dalam banyak ajak kompetisi melelahkan seperti Ironman Triathlon hingga Tour de France, kompetesi yang benar-benar menguji batas-batas atlet yang paling tangguh.
"Ini mendefinisikan bidang apa yang mungkin bagi manusia," kata rekan penulis studi Herman Pontzer, seorang profesor antropologi evolusioner di Duke University.
Di luar ambang batas 2,5 kali tingkat metabolisme istirahat seseorang, para peneliti menemukan, tubuh mulai memecah jaringannya sendiri untuk menebus defisit kalori.
Pemimpin tim peneliti, Pontzer dan John Speakman dari University of Aberdeen dan Chinese Academy of Sciences mengatakan salah satu penjelasan untuk batasan tersebut sepertinya adalah kemampuan saluran pencernaan untuk memecah makanan.
Dengan kata lain, makan lebih banyak tidak selalu membantu seseorang membuat sejarah Iditarod, salah satu balapan paling melelahkan di dunia.
"Karena ada batasan berapa banyak kalori yang dapat diserap tubuh kita secara efektif per harinya," kata Pontzer.
Pada penelitian tersebut, tim mengukur kalori harian yang dibakar oleh sekelompok atlet yang berlari enam maraton per minggu selama lima bulan. Mereka merupakan bagian dari Balapan di AS, perlombaan 3.000 mil atau hampir 5.000 km dari California ke Washington, DC.
Source | : | Science Advances,Duke University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR