Tentu saja, temuan ini hanya berkaitan dengan dua spesies bebek sejauh ini. Tapi para peneliti berpikir temuan tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan genital tidak hanya responsif terhadap faktor evolusi jangka panjang.
Pertumbuhan itu juga variabel jangka pendek yang mempengaruhi di mana, kapan, dan bagaimana bentuk kehidupan mengeluarkan energi untuk mengembangkan alat vitalnya.
"Evolution harus bertindak berdasarkan kemampuan untuk menjadi plastik, yaitu kemampuan untuk berinvestasi hanya pada apa yang dibutuhkan dalam keadaan Anda saat ini," kata Brennan.
Laporan penelitian ini telah diterbitkan di BioOne Complete dengan judul "Evidence of phenotypic plasticity of penis morphology and delayed reproductive maturation in response to male competition in waterfowl."
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | Nature,BioOne Complete |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR