Baca Juga: Ekstrak dari Akar Tanaman Ini Efektif Mengelola Diabetes Tipe-2
Baca Juga: Krisis Pangan Akibat Iklim, Genetika Tanaman Buatan Jadi Solusinya
Baca Juga: Selidik Tanaman Karnivora, Bagaimana Kemampuannya Berevolusi?
Baca Juga: Dari Candi Sampai Sains, Mengapa Ilustrasi Botani Itu Penting?
Analisis genetik mengungkapkan bahwa gas tersebut secara khusus mengaktifkan jalur sinyal asam jasmonic dan etilena. Tampaknya mengarah pada sintesis molekul antimikroba, yang menurut Ando mungkin telah berkontribusi pada resistensi penyakit yang diamati.
“Gas dinitrogen pentoksida dapat digunakan untuk mengaktifkan kekebalan tanaman dan mengendalikan penyakit tanaman,” kata Ando. “Melalui teknologi plasma, gas dapat dihasilkan dari udara dan listrik tanpa bahan khusus. Gas tersebut juga dapat diubah menjadi asam nitrat, jika dilarutkan dalam air. Ia juga digunakan sebagai pupuk bagi tanaman. Teknologi ini dapat berkontribusi pada pembangunan pabrik. Sistem pertanian berkelanjutan sebagai teknologi bersih dengan dampak lingkungan yang minimal."
Selanjutnya, para peneliti berencana untuk mempelajari bagaimana teknologi mereka bekerja dengan tanaman dan budidaya rumah kaca.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | Tohoku University |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR